Banyuwangi-menara madinah.com’Ainur Rofiqoh, 11, atlet lari 5K ini memenangi lomba lari yang digelar oleh Bank Mandiri bekerja sama dengan Pemkab Banyuwangi, 30 Maret di Lapangan Blambangan, bertajuk Mandiri Half Marathon 2019. Bocah kelas V SD 2 Gumirih, Singojuruh ini memiliki kemampuan alami cabang olahraga lari. Diawali dari jarak antara rumah dan sekolahnya sekitar 1 km, dia tempuh dengan jalan kaki dan yang sering dengan berlari, berangkat maupun pulang sekolah. Maklum dia dari keluarga kurang mampu secara ekonomi. Anak kedua dari pasangan keluarga buruh tani ini, tidak pernah mengeluh dengan keadaannya. Melihat kebiasaan Dwi seperti itu, guru olahraganya, Suroso, S.Pd. (54) kemudian ingin melatih bagaimana menjadi atlet lari. Dwi sosok siswi lugu dan penurut itu, bersedia mengikuti arahan guru olahraganya.
Uji coba pertama dilakukan di event Glenmore Chocolate Happy Run Festival, 20 Februari lalu dan dia sempat juara 3. Menurut pengakuan Dwi, waktu itu bisa meraih juara 1, tetapi karena selama berlari terhalang oleh sepatu yang tidak sesuai ukuran, jenis sepatu sekolah dan saat dipakai berlari di kira-kira km 3 lepas sampai tiga kali. Akhirnya diputuskan untuk dibuang dan lari tanpa sepatu, ujar Dwi sedih. Beruntung sepulang lomba, sepatu satu-satunya itu bisa ambil lagi di semak-semak tanaman tebu, kenangnya. Tiga hari setelah memenangkan lomba, Dwi panggilan sehariannya jatuh sakit. Dimungkinkan setelah terforsir tenaganya, menurun kesehatannya, bisa jadi karena asupan makanan tidak seimbang, kurang unsur protein (gizi buruk).
Latihannya terus diintensifkan, setelah mendapatkan perhatian dari para pihak di antaranya Kepala SMA Negeri Darussholah Singojuruh, Mochammad Rifai, melengkapi segala kebutuhannya mulai dari sepatu, pakaian, tambahan asupan gizi makanan, dll. Pada event O2SN 2019 tingkat SD digelar di Kabupaten, Dwi diturunkan dan berhasil meraih juara 1. Rasa percaya diri semakin terbangun. Guru pembina olahraganya pun semakin semangat, ujar Kasek SD 2 Gumirih. Hj. Asini, S.Pd.
Mandiri Marathon event tingkat kabupaten untuk kategori umum dan pelajar. Jarak tempuh yang dilombakan 21 K, 10 K dan 5 K. Peserta pelajar dibagi dua, peserta laki-laki dan perempuan, sedangkan jenjangnya tidak dikategorikan. Dwi memilih ikut kategori pelajar 5K. Jadi kemenangan dia di antara peserta pelajar SD, SLTP dan SLTA. Sungguh di luar dugaan pelatihnya, di usia SD, Dwi mampu menjuarai kategori pelajar.
Dwi diharapkan mampu menjuarai 02SN tingkat provinsi yang digelar bulan Juni mendatang di Surabaya. Insyaallah saya akan berusaha untuk tampil yang terbaik, kata Dwi. Saya akan berlatih terus. Selama ini Dwi sering berlatih sendiri sepulang sekolah dan hari minggu, saat liburan sekolah. Saya bercita-cita ingin menjadi seorang atlet lari, kata Dwi saat diwawancarai media.
Mohhammad Rifai
Koresponden MM.com