Oleh : R. Kusuma Dermawan, SH ., MH
Zhuge Liang memiliki kemampuan supranatural memprediksi hal-hal yang akan terjadi, dalam kitab sejarah pemerintahan kerajaan “Catatan Tiga Negara, Biografi Zhuge Liang” juga tercatat teori briliannya, “Sebelum keluar dari gubuknya, ia sudah terlebih dahulu memastikan Negara Tiongkok akan terbagi menjadi tiga kekuatan atau kerajaan (Samkok).
Generasi selanjutnya sangat mengagumi wawasan strategisnya yang jauh ke depan, namun mereka mungkin tidak mengira Zhuge Liang juga adalah seorang peramal besar seperti Jiang Ziya (guru spiritual kerajaan Zhou pada 1.200 tahun sebelumnya), dan telah menulis sebuah karya Ma Qian Ke (Pelajaran di Depan Kuda), merupakan orang ke-2 dalam sejarah Tiongkok yang secara sistematis memprediksi sejarah perkembangan dinasti-dinasti pasca kekehidupannya. Terdapat 14 diagram di dalam kitab tersebut dan setiap diagram mencatat sebuah dinasti.
Zaman Dinasti Qing, pada masa pemerintahan Guang Xu (dalam bahasa Mancu:
Badarangga Doro) (1875-1908), seorang biksu tua dari Gunung Bangau Putih, Shou Yuan, telah berhasil memecahkan teka-teki makna yang terkandung dalam kitab Ma Qian Ke hingga tahun 1875 sebelum dimulainya era Guang Xu.
Ia memperkenalkan dirinya dengan mengatakan: “Saya biksu tua lahir pada 1806, tahun ini genap 86 tahun, melewati tahun ini, saya tidak berani sembarangan memprediksi.”
Andaikan saja sang biksu tua itu bisa menunggu belasan tahun hingga 1911, saat kaisar Dinasti Qing terakhir Xuan Tong mengundurkan diri dengan murung, maka penjelasan satu Pelajaran tersebut akan sempurna secara keseluruhan.
Satu pelajaran tersebut diperuntukkan bagi Dinasti Qing, terdapat di dalam diagram ke-9 Ma Qian Ke. Diagram ke-10 adalah tentang Republik Tiongkok (yang didirikan oleh pemimpin partai nasionalis Sun Yat Sen pada 1911, sedangkan Republik Rakyat Tiongkok di bawah Mao Zedong merebut kekuasaan dari pemerintahan partai nasionalis pada 1949).
Bunyi puisi di dalam diagram 10: Setelah babi sebelum sapi, seribu orang satu mulut. Berdasarkan kalender Shio, tahun setelah babi dan sebelum sapi adalah shio tikus, dapat bermakna tahun shio tikus 1911. “Seribu orang satu mulut” (千人一口), jika dirangkai menjadi 1 aksara membentuk aksara He (和) bermakna: He dari Gong He Guo (Republik) yang mengacu pada Republik pertama dalam sejarah Tiongkok yang didirikan oleh Sun Yat Sen setelah kaisar terakhir Xuan Tong
Menurutku terjemahan badaranga doro salah besar karena Zhuge Liang ternyata dalam Ma Qian Ke tidak menulis Politik ingat Zhuge Liang adalah seorang Cendikiawan Paranormal yg tidak suka Politik tapi dalam Diagram Keseluruhan Zhuge Liang meramalkan yang hendak terjadi pada Tahun 2019 (Tahun Babi) dan 2020 (Tahun Tikus) yaitu Krisis keuangan,Kekeringan dan Wabah Virus
Seribu orang satu mulut bukan untuk menjadi He tapi bermakna seluruh Dunia mengalami masa sulit berasal dari satu Tempat dimana Virus Corona yang mematikan menyebar ke Seluruh Dunia berasal dari Satu Tempat yaitu Wuhan