PANCASILA DALAM PERSPEKTIF BUDAYA6

Oleh : Totok Budiantoro

 

Pancasila merupakan ideologi dasar bagi negara Indonesia yang berasal dari ajaran budha dalam kitab tripitaka. Berasal dari dua kata : panca yang berarti lima dan syila yang berarti dasar. Jadi secara leksikal Pancasia bermakna lima aturan tingkah laku yang penting.

Fungsi Pancasila tidak melulu hanya sebagai dasar negara. Tetapi juga sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai pemersatu bangsa, sebagai cita-cita dan tujuan bangsa dan sebagai falsafah bangsa Indonesia.

Pancasila berperan besar dalam kemajuan dan perkembangan bangsa Indonesia di bidang edukasi, social, dan ekonomi bangsa.

Pancasila juga dapat membentuk mental, kebiasaan, pola pikir masyarakat bangsa Indonesia.

Sudah sering kita mendengarkan pembacaan Pancasila selama masa sekolah, dari jenjang Sekolah Dasar sampai Sekolah menengah atas.

Saat di perguruan tinggi saja mulai jarang kita mendengar pembacaan Pancasila saat pelaksanaan upacara bendera.

Tidak jarang di acara-acara selain upacara bendera pembacaan Pancasila di jadikan salah satu isi acara. Misalnya, peringatan hari-hari nasional hari sumpah pemuda, hari pahlawan, hari Kartini dan hari-hari nasional lainya.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi solusi menanggulangi permasalahan yang tengah di hadapi negeri ini.

Seperti permasalahan negeri di bidang ekonomi, masyarakat Indonesia sering keberatan dengan keputusan pemerintah mengenai harga barang makanan pokok yang melambung tinggi tidak sesuai dengan pendapatan masyarakat karena UMK (Upah minimum kabupaten/kota) yang rendah.

Kemiskinan, korupsi, ketidak adilan akibat perbedaan setatus sosial dan kini maraknya fenomena organisasi-organisasi yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

PENGERTIAN BUDAYA

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.

Dalam bahasa Inggris kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

Seiring dengan perkembangan zaman banyak budaya-budaya asing khususnya kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia dan perlahan menjajah, mempengaruhi lalu menggeser kebudayaan asli Indonesia dan secara tidak langsung mengubah kebiasaan juga pola pikir masyarakat indonesia.

Berikut beberapa kebudayaan asing yang bertentangan dengan norma-norma Pancasila yang telah masuk dan mempengaruhi kebudayaan masyarakat Indonesia :

Pesta dan Dugem

Dugem adalah sebuah kegiatan menari-nari bersama dengan diiringi music bergenre remix. Di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Medan, Surabaya dan Bali. pesta dan dugem sudah menjadi hal umum dilakukan ketika memperingati hari kelahiran/ulang tahun dan efen lainya. Sering di suatu acara pesta dan dugem juga disertai pesta minum-minuman keras, narkotika dan pergaulan bebas.

Pergaulan Bebas

Belakangan ini marak terjadi fenomena yang terjadi di kalangan remaja. Pergaulan bebas merupakan salah satu dampak dari masuknya kebudayaan asing di Indonesia. Dampak yang telah di timbulkan akibat pergaulan bebas adalah HIV AIDS, dan tidak sedikit pelajar di Indonesia yang hamil di luar nikah kemudian harus putus sekolah. Disini timbul pertanyaan, Hamil di luar nikah lalu putus sekolah dan mempunya anak ???

Lalu bagaimana kehidupan sang anak jika orang tuanya saja bermoral jelek dan tidak berpendidikan karena melakukan kesalahan di masa mudanyaakibat pergaulan bebas. Generasi penerus yang tidak bermoral akan semakin banyak Jika pergaulan bebas tetap tidak dapat dihentikan.

Fashion ala anak gaul

Setiap agama di Indonesia pasti mengajarkan cara berpakaian yang baik dan sopan. Penampilan seseorang menunjukan jati diri orang itu sendiri, jika orang melihat ada seseorang yang cara berpakaiannya dengan celana dan baju di sobek sobek, gaya rambut semrawut atau di tegakan di bagian tengah kepala, memakai tindik di hidung dan telinga bagi yang laki-laki tentu orang mengira itu adalah seorang anak punk. Gaya punk semacam ini juga merupakan dampak negatife dari kebudayaan asing.

Etika Bahasa

Bahasa merupakan media untuk berkomunikasi manusia. etika berbahasa atau berbicara dengan teman sebaya akan berbeda etika ketika berbicara dengan orang yang lebih tua. Bahasa Indonesia adalah Bahasa persatuan yang resmi di gunakan di Indonesia, tetapi akibat perkembangan zaman Bahasa Indonesia terpengaruh oleh Bahasa-bahasa asing, akibatnya banyak orang yang tidak menggunakan etika berbahasa yang baik.

Sikap dan Prilaku

Dulu seorang anak jika ingin bepergian selalu berpamitan bersalaman dan mencium tangan orang tuanya, meminta ijin jika hendak menggunakan barang orang lain, rasa solidaritas tinggi dan saling menghargai satu sama lain. Mulai lunturnya sika tersebut adalah salah satu akibat dari perkembangan zaman. Salah satu penyebabnya adalah media elektronik, kurangnya perhatian orang tua dalam membatasi konsumsi televisi dan internet dapat mempengaruhi sikap dan mental seorang anak.

Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman suku dan budaya. Maka tidak heran jika masing-masing suku di Indonesia memiliki sikap, prilaku, pola pikir, etika berbahasa dan cara berpakaian yang berbeda-beda. Banyak juga tradisi-tradisi di Indonesia yang bukan asli dari kebudayaan Indonesia, melainkan hasil dari percampuran dari beberapa kebudayaan yang berbeda. Seperti, perayaan ulang tahun yang di kemas dengan adat istiadat salah satu suku Indonesia contohnya perayaan ulang tahun yang mengganti acara potong kue dengan menggunakan tumpeng yang berasal dari adat jawa.

Banyaknya suku asli yang mendiami kepulauan Indonesia mempengaruhi beragamnya adat istiadat yang ada di setiap daerah di Indonesia. Masing-masing suku memiliki adat istiadat dan tradisi yang berbeda-beda. Tradisi-tradisi ini terkadang bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-norma yang terkandung dalam Pancasila.

Tradisi atau kebiasaan suku-suku di Indonesia yang bertentangan dengan norma-norma Pancasila dan acara adat serta tradisi di daerah-daerah di Indonesia yang belum terkena campur tangan pemerintah dan para ulama yang banyak bertentangan dengan Pancasila yang sudah menjadi filsafat kehidupan bangsa Indonesia sehari hari.

Demi mendapat solusi atas problem yang terjadi pada tradisi suku-suku di Indonesia yang bertentangan dengan norma-norma Pancasila. Tentu bukan hal yang mudah dalam menghadapi permasalahan semacam ini.

Oleh karena itu, diperlukan kerjasama yang baik antara pemerintah, tokoh agama dan suku adat yang bersangkutan agar tidak terjadi selisih paham dan supaya agama, adat, budaya, dan tradisi asli Indonesia bisa sejalan dan tidak hilang kemudian tetap di jalankan tanpa bertentangan dengan norma-norma Pancasila.

Tentunya sangat banyak pula tradisi-tradisi di Indonesia yang positife dan tidak melanggar norma-norma Pancasila yang bisa kita ikuti tanpa adanya dampak negatif yang di timbulkan dari kegiatan tradisi tersebut.

Karena Pancasila telah mengajarkan kita sebagai mahluk social yang baik, tentu kita bisa membedakan mana hal yang baik dan mana yang buruk, bagaimana menjadi warga yang tetap menjalankan tradisi-tradisi dari nenek moyang tapi tetap berpegang teguh dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila.

Demi perubahan Indonesia yang baik ke depannya marilah kita menjadi warga negara yang berpancasila. Karena nilai-nilai Pancasila telah mencangkup semua aspek Agama, Sosial, Kemanusiaan.

Totok Budi