Menyalurkan Hobi Menulis, Dapat Penghargaan Jurnalis Citizen Terbaik Indonesia

 

Banyuwangi, Jurnalis Citizen, Menaramadinah.com-MOCHAMMAD RIFAI Lahir di Lumajang 13 April 1962. Tamat S1 FKIP Universitas Jember dan S2 Univ. KANJURUHAN Malang.

Di luar dugaan seorang kepala sekolah di Kabupaten Banyuwangi terpilih menjadi “JURNALIS CITIZEN” terbaik Indonesia versi Menaramadinah.com. Dia adalah Mochammad Rifai, M.Pd. Kepala SMA Negeri Taruna Santri Darussholah (SMAN TRASANDA) Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi.

0

Tentu bukan hal gampang seseorang akan mendapatkan penghargaan tentang kejurnalistikan, selain memerlukan keahlian khusus di antaranya di bidang kebahasaan. Dalam ilmu jurnalistik yang karya-karyanya disajikan untuk publik memerlukan gaya bahasa yang baik sehingga jadi menarik dikomsumsi pembaca.

Tak hanya itu, selain memang informasi/karya yang ditampilkan terjamin akurasi dan timing-nya. Tapi muatan-muatannya menjadi informasi yang sangat dibutuhkan bisa jadi ditunggu-tunggu kehadirannya karena mampu mengedukasi. Mungkin hal itulah yang membuat Menaramadinah.com memberikan penghargaan yang tandai dengan sebuah “Sertifikat” kepada Kepala SMAN TRASANDA Singojuruh M. Rifai , M.Pd.

Pantauan media memang selama ini, kepala sekolah yang selalu tampil nyentrik itu, rajin sekali menulis terkait bidang pendidikan dalam bentuk artikel. Beberapa media massa/online pun kerap kali menampilkan artikel-artikel yang ditulisnya. Tak diragukan lagi memang benar dalam karyanya penggunaan bahasa Indonesia baik dan benar menurut Ejaan Bahasa Indonesia(EBI). Hasil tulisannya pun bagus, logis, aktual, tata bahasanya bagus (standar EBI) dan menarik untuk dibaca.

Bahkan sepengetahuan media, Kasek yang lebih akrab dengan panggilan “Cak Rifai” itu, peka terhadap kondisi sosial, budaya, dan politik. Artikel-artikel tentang sosbudpol pun acap kali tampil di media massa. Meski diketahui bahwa kesibukan sebagai seorang kepala sekolah bukan main banyaknya.

Saat dikonfirmasi terkait kebiasaan menulisnya, Rifai dengan santainya menjawab singkat “Menyalurkan hobi Mas”.

Ketika ditanya apa alasannya suka menulis, Rifai menjawab tanpa bermaksud diplomasi ;

“Selain hobi, menulis untuk menawarkan aneka pikiran, ide, gagasan ke publik. Harapan mendapatkan respon positif sebagai bahan referensi atau tambahan pengetahuan bagi yang tertarik. Teutama tulisan tentang dunia pendidikan, sosial budaya dan kadang-kadang politik. Mencerahkan, berbagi pengetahuan dan pengalaman kalau ditulis disebarkan lewat media massa tentu akan cepat sampai kepada pembaca. Pekerjaan baik ini diyakini bagian dari ibadah”, husnu mufid