Tak ingin nasib anaknya sama dengan dirinya, hal inilah yang membuat Marlina Rambu Meha mendirikan Kelompok Wanita Tani Tapawalabadi.
Mulanya mereka mengusahakan kemandirian di bidang pendidikan dengan mengembangkan simpan pinjam untuk biaya pendidikan. Namun semakin lama disadari bahwa kemandirian pendidikan tak cukup, pangan juga tak bisa bergantung dari luar daerah terus. Mereka pun mengupayakan untuk menanami pekarangan mereka.
Apalagi mereka percaya bahwa tanah adalah penyambung tubuh. “Tanah itu menyambungkan tulang dan daging, sementara petak-petak tanaman menyambungkan persaudaraan”, ujar Rambu Meha. Heri Deka