JASMERAH meminta Game Online ditutup

Surabaya – Jaringan Solidaritas Masyarakat Membangun Negara Indonesia Hebat (JASMERAH) meminta kepada pihak berwenang untuk menghapus Game Online.

Pembina JASMERAH, Firman Syah Ali yang akrab disapa Cak Firman Suroboyo mengakui bahwa sisi positif game online memang ada, bahkan ketika pertama kali dibuat pada tahun 1969, game online didedikasikan untuk tujuan pendidikan. Tapi sekarang Game Online jauh lebih banyak sisi negatif daripada positifnya, kalau dibiarkan berlarut-larut, akan sangat merusak potensi generasi penerus bangsa.

Diantara beberapa dampak negatif game online yaitu: Menimbulkan efek ketagihan (gameaholic), Membuat orang terisolir dari kehidupan disekitarnya (asosial), Membuat orang jadi pemalas, Mengganggu kesehatan terutama kesehatan mata, Menimbulkan masalah psikologis apabila terlalu dipikirkan, kurang tidur, memicu anak-anak berkata kasar, gangguan otak, insomnia, rawan terjebak game porno, rawan terjebak perjudian online, dan banyak lagi lainnya.

“berdasarkan aspirasi beberapa tokoh masyarakat dalam sebuah grup WA, saya telah sampaikan pesan pribadi melalui WA kepada seluruh anggota DPR yang saya kenal untuk membantu memperjuangkan aspirasi ini. Para pecandu game online tidak perlu beralasan tergantung penggunanya, ini sudah sangat merusak, banyak yang resah”, lanjut Bakal Calon Walikota Surabaya ini.

Cak Firman yang juga merupakan Bendum IKA PMII Jatim ini juga melihat dampak negatif tersebut bukan hanya menimpa para pecandu game online, tapi juga para pecandu media sosial. “Orang dewasa yang berlebihan dalam menggunakan media sosial semisal Facebook, whatsapp, IG, twitter juga akan mengalami dampak negatif seperti dampak negatif game online tadi, maka ayo batasi, sewajarnya saja dalam bermedsos”, pungkas Pengurus Harian LP Ma’arif NU Jatim ini. Husnu Mufid