2 Ulama Pendiri Ormas Islam Terbesar di Indonesia Dibikin Film

🍋 JOMBANG- menaramadinah.com-Dua ulama pendiri Ormas Islam  terbesar di Indonesia kini mulai dibuatkan film dengan judul  “Jejak Langkah 2 Ulama” mendapat sambutan cukup besar dari umat  Islam. Khususnya dari NU dan Muhammadiyah.

Dimana Kiai Ahmad Dahlan merupakan pendiri Muhammadiyah (1912), ormas Islam yang berdiri 14 tahun lebih tua sebelum kemudian Kiai Hasyim mendirikan Nahdlatul Ulama (NU) pada tahun 1926.

Tujuan utama dibikin  film Jejak Langkah 2 Ulama murid Kiai Sholeh Darat yaitu memperkuat dan menggambarkan persamaan keduanya yang sama sama pernah menuntut ilmu kepada Kiai Shaleh Darat, Semarang.

“Itu lah kita cari persamaan KH M Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan, biar bisa jadi contoh, “ujar Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz saat ditemui di Ponpes Tebuireng.

Saat nyantri kepada Kiai Sholeh, Ahmad Dahlan masih berusia 16 tahun, sementara Hasyim Asy’ari 14 tahun. Dari guru yang sama dua pemuda yang terkenal cerdas itu menyerap pelajaran ilmu fiqih, tasawuf dan berbagai macam ilmu agama lainnya.

Basis umat keduanya berada di kawasan kota untuk KH. Ahmad Dahlan dan pedesaan untuk KH. Hasyim Asyari ini terjadi pada zaman penjajahan Belanda.

Menurut Abdul Hakim, film garapan bersama Lembaga Seni Budaya dan Olahraga Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah dengan Ponpes Tebuireng, Jombang itu berupaya mengembalikan kisah historis pada tempatnya semula.

Lebih lanjut ia mengatakan, sekaligus menegasikan upaya sekelompok kecil dan individu yang selama ini berusaha membelokkan dengan menempatkan kedua tokoh (Kiai Dahlan dan Kiai Hasyim) seolah olah berseberangan.

Padahal perbedaan amaliyah pengikut Muhammadiyah dan NU yang terus dibesar besarkan itu sebenarnya bersifat furukiyah (hal kecil).

“Ini untuk syiar kita, barangkali selama ini syiar-syiar datang dari mereka. Kita coba untuk menghadirkan kembali bagaimana kehidupan ulama zaman dahulu itu banyak yang dibelokkan kita coba luruskan, “terang Abdul Hakim yang akrab dipanggil Gus Kikin.

Untuk proses pembuatan Film Jejak Langkah2 Ulama dengan mengambil lokasi syuting di empat tempat. Yaitu Jogjakarta, Jombang, Kediri dan Bangkalan. Film ini psra pemain sepenuhnya berasal dari kader Muhammadiyah dan NU, termasuk santri, yang sebelumnya melalui proses casting. Kini penggarapan sudah memasuki proses editing. Rencananya, pemutaran film Jejak Langkah2 Ulama  dari Tim manajemen bersepakat memutar film secara marathon dari satu pesantren ke pesantren, madrasah, dan organisasi dibawah naungan NU dan Muhammadiyah.

Khusus pemutaran di pesantren, Tim sudah berkomunikasi dengan pengasuh Ponpes Tebuireng KH Salahuddin Wahid (Gus Solah), termasuk berencana meminta bantuan PBNU, terutama terkait pelibatan Rabithah Ma’ahid Al-Islamiyah (RMI) selaku bagian organisasi NU yang mengurusi pesantren.

Sesuai data RMI Indonesia memiliki 29 ribu lebih pondok pesantren dengan lebih lima juta santri, serta 90 juta komunitas santri. Jadi pangsa pasarnya sudah jelas dan ada penontonnya.

Jadid

Jurnalis Citizen