Cak Firman : Celana Cingkrang dan Cadar bukan simbol terorisme

Pembina JASMERAH (Jaringan Solidaritas Masyarakat Membangun Negara Indonesia Hebat) Firman Syah Ali yang akrab disapa Cak Firman menyatakan bahwa celana cingkrang dan cadar alias niqab bukan simbol radikalisme dan terorisme, sehingga siapapun tidak perlu alergi terhadap busana tersebut apalagi sampai punya keinginan melarangnya secara resmi di lingkungan instansi pemerintah.

Hal ini disampaikan oleh Cak Firman dalam rangka merespon pemberitaan media bahwa saat ini Menteri Agama sedang mengkaji larangan penggunaan cadar di instansi pemerintah. “Lagipula cara berpakaian di lingkungan instansi pemerintah itu bukan urusan Menteri Agama,” tandas Pengurus Harian LP Maarif NU Jawa Timur ini.

“fakta yang tersaji selama ini, para pelaku teror di Indonesia rata-rata memang berjenggot lebat dan bercelana cingkrang untuk kaum lelakinya dan mengenakan cadar untuk kaum perempuannya, tapi bukan berarti celana cingkrang dan busana cadar merupakan simbol radikalisme dan terorisme, itu sesuatu yang jauh berbeda”, lanjut Penasehat Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) Jawa Timur ini.

Selanjutnya Keponakan Menkopolhukkam RI yang juga merupakan BPO HKTI Jawa Timur ini bercerita bahwa dia sering berkunjung ke beberapa pesantren NU yang beraliran moderat dan toleran, sebagian bu Nyai ya berbusana cadar, beberapa kyai juga berjenggot lebat.

Pria yang sedang santer disebut-sebut sebagai salah satu Bakal Calon Walikota Surabaya ini meminta pemerintah lebih bijaksana, jangan terlalu alergi jenggot, celana cingkrang dan cadar. Menurut Cak Firman kita ini negara Bhinneka Tunggal Ika, tidak apa-apa bercelana cingkrang asalkan otaknya jangan ikutan cingkrang, jangan suka mengkafir-kafirkan sesama muslim yang tidak cingkrang. Tidak apa-apa berjenggot panjang, asalkan jangan suka mengkafir-kafirkan sesama muslim yang tidak berjenggot panjang. Tidak apa-apa berbusana cadar, asalkan jangan suka mengkafir-kafirkan sesama muslimah yang tidak bercadar. Orang yang berjenggot panjang kemudian suka mengkafir-kafirkan sesama muslim yang tidak berjenggot panjang, maka semakin panjang jenggot dia, semakin gobloklah dia. Barangsiapa bercelana cingkrang dan otaknya ikut-ikutan cingkrang, maka akan suka mengkafir-kafirkan sesama muslim yang tidak bercelana cingkrang.

“Isteri saya saja sedang berencana memakai busana cadar dalam rangka memelihara wajah dari pandangan lawan jenis non mahram, ini kok malah ada wacana mau dilarang oleh Menag hahaha mohon jangan keterluan dalam mengidentifikasi radikalisme dan terorisme” pungkas Bendahara Umum IKA PMII Jatim ini sambil tertawa.

Husnu Mufid

Jurnalis Citizen