Tri-Takali Raja Joyoboyo

Oleh: R.Satria Manggala Kusuma Ketua Permata

 

Prabu Jayabaya membagi zaman yang sudah, sedang dan akan terjadi nanti, khususnya di Nusantara. Lama waktunya yaitu 2.100 tahun matahari (1 tahun matahari = ±10,3 tahun kita sekarang). Ramalannya itu lalu menjadi Tri-takali, yaitu:

1. Zaman permulaan disebut KALI-SWARA, lamanya 700 th matahari (721 th bulan). Pada waktu itu di jawa banyak terdengar suara alam, gara-gara geger, halintar, petir, serta banyak kejadian-kejadian yang ajaib dikarenakan banyak manusia menjadi dewa dan dewa turun ke Bumi menjadi manusia.
2. Zaman pertengahan disebut KALI-YOGA. Pada waktu ini banyak perubahan pada Bumi, Bumi belah menyebabkan terjadinya pulau kecil-kecil, banyak makhluk yang salah jalan, karena orang yang mati banyak menjelma (nitis).
3. Zaman akhir disebut KALI-SANGARA, 700 th. Pada waktu ini banyak hujan salah mangsa (musim) dan banyak kali dan bengawan (sungai) bergeser, Bumi kurang manfaatnya, menghambat datangnya kebahagian, mengurangi rasa-terima, sebab manusia yang mati banyak yang tetap memegang ilmunya.

Tiga zaman tersebut lalu masing-masingnya dibagi lagi menjadi Saptama-kala, artinya zaman kecil-kecil. Tiap zaman rata-rata berumur 100 tahun matahari (103 tahun bulan). Seperti berikut ini:

I. JAMAN KALI-SWARA dibagi menjadi:
1) Kala-kukila 100 th, (th. 1-100): Hidupnya orang seperti burung, berebutan mana yang kuat dia yang menang, belum ada raja, jadi belum ada yang mengatur/memerintah.
2) Kala-buddha (th. 101-200): Permulaan orang Jawa masuk agama Buddha menurut syariat Hyang Jagadnata (Bhatara Guru).
3) Kala-brawa (th. 201 – 300): Orang-orang di Jawa mengatur ibadahnya kepada Dewa, sebab banyak Dewa yang turun ke bumi menyiarkan ilmu.
4) Kala-tirta (th. 301-400): Banjir besar, air laut menggenang daratan, di sepanjang air itu bumi menjadi belah dua. Yang sebelah barat disebut pulau Sumatra, lalu banyak muncul sumber-sumber air, disebut umbul, sedang, telaga, dsb.
5) Kala-swabara (th. 401-500): Banyak keajaiban yang tampak atau menimpa diri manusia.
6) Kala-rebawa (th. 501-600): Orang Jawa mengadakan keramaian-kesenian dsb.
7) Kala-purwa (th. 601-700): Banyak tumbuh2an keturunan orang-orang besar yang sudah menjadi orang biasa mulai jadi orang besar lagi.

II. JAMAN KALA-YOGA dibagi menjadi:
1) Kala-brata (th. 701-800): Orang mengalami hidup sebagai fakir.
2) Kala-drawa (th. 801-900): Banyak orang mendapat ilham, orang pandai menerangkan hal-hal yang gaib.
3) Kala-dwawara (th. 901-1.000): Banyak kejadian yang mustahil.
4) Kala-praniti (th. 1.001- 1.101): Banyak orang mementingkan ulah pikir.
5) Kala-teteka (th. 1.101 – 1.200): Banyak orang datang dari negeri-negeri lain.
6) Kala-wisesa (th. 1.201 – 1.300): Banyak orang yang terhukum.
7) Kala-wisaya (th. 1.301 – 1.400): Banyak orang memfitnah.

III. JAMAN KALA-SANGARA dibagi menjadi:
1) Kala-jangga (th. 1.401 – 1.500): Banyak orang ulah kehebatan.
2) Kala-sakti (th. 1.501 – 1.600): Banyak orang ulah kesaktian.
3) Kala-jaya (th. 1.601 – 1.700): Banyak orang ulah kekuatan untuk tulang punggung kehidupannya.
4) Kala-bendu (th. 1.701 – 1.800): Banyak orang senang berbantahan, akhirnya bentrokkan(Jaman Kita Sekarang).
5) Kala-suba (th. 1.801 – 1.900 ): Pulau Jawa mulai sejahtera, tanpa kesulitan, orang bersenang hati.
6) Kala-sumbaga (th. 1.901 – 2.000): Banyak orang tersohor pandai dan hebat.
7) Kala-surasa (th. 2.001 – 2.100): Pulau Jawa ramai sejahtera, serba teratur, tak ada kesulitan, banyak orang ulah asmara