
Bali-menaramadinah.com-AWK. Selaku Anggota MPR RI Provinsi Bali, dalam rangka memperkuat pemahaman dan pengamalan nilai-nilai kebangsaan di kalangan generasi muda, telah dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta Bhinneka Tunggal Ika. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 12 Desember 2025, bertempat di Aula SMA Negeri 1 Kuta Selatan, Jalan Ketut Jetung, Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan di wilayah Bali, Kabupaten Badung, sebagai bagian dari upaya strategis untuk menanamkan kembali nilai-nilai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara kepada para pelajar sebagai generasi penerus bangsa. Di tengah arus globalisasi, perkembangan teknologi, serta tantangan ideologi yang semakin kompleks, generasi muda dinilai perlu memiliki pemahaman yang kuat terhadap Empat Pilar MPR RI agar tidak kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia.
Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten dan berpengalaman di bidangnya, yakni Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III, SE., M.Tru., M.Si yang sekaligus Anggota MPR RI Provinsi Bali, sekaligus Presiden The Sukarno Center dan Presiden The Hindu Centern Of Indonesia, Kapten Laut (KH) Gusti Agung Didit Saputra, M.Pd, dari TNI AL Denpasar serta Dra. Luh Made Sri Yuniati, M.Pd selaku Guru dan Tenaga Penduidik. Kegiatan dipandu oleh Moderator Putu Nandya Sanchyana Austana, yang mengarahkan jalannya diskusi agar berlangsung tertib, komunikatif, dan interaktif.
Dalam pemaparannya, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III menegaskan bahwa Bali merupakan “api Pancasila”, sebuah simbol bahwa nilai-nilai Pancasila hidup dan menyatu dalam kehidupan masyarakat Bali. Menurutnya, kearifan lokal Bali seperti konsep Tri Hita Karana, toleransi antarumat beragama, gotong royong, serta penghormatan terhadap adat dan budaya merupakan wujud nyata pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Ia menekankan bahwa generasi muda Bali memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga api Pancasila tersebut agar tetap menyala. Para pelajar diharapkan tidak hanya memahami Pancasila sebagai ideologi negara secara teoritis, tetapi juga mampu mengimplementasikannya dalam sikap, perilaku, dan tindakan nyata, baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat luas “tegasnya”
Sementara itu, Kapten Laut (KH) Gusti Agung Didit Saputra, M.Pd, dalam materinya menyoroti pentingnya wawasan kebangsaan dan bela negara sebagai fondasi utama dalam mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia menyampaikan bahwa ancaman terhadap bangsa saat ini tidak selalu berbentuk fisik, melainkan juga melalui pengaruh ideologi asing, disinformasi, serta degradasi moral generasi muda.
Ia mengajak para siswa untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, disiplin, serta tanggung jawab sebagai warga negara. Menurutnya, sikap bela negara dapat diwujudkan melalui hal-hal sederhana, seperti menaati peraturan, menghormati perbedaan, menjaga persatuan, serta berprestasi demi mengharumkan nama bangsa dan negara. “tutupnya”
Narasumber ketiga, Dra. Luh Made Sri Yuniati, M.Pd, menekankan peran strategis dunia pendidikan dalam membentuk karakter generasi muda yang berlandaskan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika. Ia menjelaskan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang sangat majemuk, baik dari segi suku, agama, budaya, maupun bahasa, sehingga sikap toleransi dan saling menghargai menjadi kunci utama dalam menjaga persatuan.
Menurutnya, sekolah bukan hanya tempat transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga wadah pembentukan karakter kebangsaan. Oleh karena itu, pelajar diharapkan mampu menjadi agen pemersatu bangsa dengan mengedepankan sikap saling menghormati, tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang memecah belah, serta menjunjung tinggi nilai persatuan dalam keberagaman.
Kegiatan sosialisasi berlangsung dengan suasana yang kondusif dan penuh antusiasme. Para siswa SMA Negeri 1 Kuta Selatan tampak aktif mengikuti jalannya acara, terutama pada sesi diskusi dan tanya jawab. Berbagai pertanyaan disampaikan oleh peserta terkait penerapan Empat Pilar MPR RI dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di lingkungan sekolah dan media sosial.
Melalui kegiatan sosialisasi ini, diharapkan para pelajar sebagai generasi muda Bali semakin memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Lebih dari itu, generasi muda diharapkan mampu menginternalisasi dan mengimplementasikan nilai-nilai tersebut secara konsisten sebagai landasan dalam berpikir, bersikap, dan bertindak.
Dengan semangat “Bali adalah Api Pancasila”, generasi muda Bali diharapkan dapat terus menjadi garda terdepan dalam menjaga ideologi bangsa, memperkuat persatuan dan kesatuan nasional, serta berkontribusi positif bagi kemajuan Indonesia menuju masa depan yang berdaulat, adil, dan makmur.
Wayan Supiarta
