
BLITAR–Di tengah pengawasan keselamatan angkutan Natal-Tahun Baru (Nataru) di Blitar, seorang sopir bus di Terminal Patria kabur sesaat setelah tes urine menunjukkan positif narkoba jenis sabu.
Namun, di sisi lain, pemeriksaan terhadap 30 sopir dan kernet di Terminal Kesamben Kabupaten Blitar memberikan hasil semuanya negatif, menjadi kelegaan untuk keamanan perjalanan masyarakat.
Kegiatan pengawasan awak angkutan umum menjelang libur Nataru 2025-2026 di Blitar menyaksikan dua kondisi yang berbeda. Pada Rabu (24/12/2025).
BNN Blitar melakukan tes urine bagi puluhan sopir dan kernet di Terminal Patria, dan menemukan satu sopir bus yang positif mengkonsumsi narkoba jenis sabu. Sayangnya, pria yang belum disebutkan identitasnya kabur sesaat setelah menyerahkan sampel urina.
Sub Koordinator Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNK Blitar, M. Yusuf Eko, mengatakan kecurigaan petugas sudah muncul sejak awal karena sang sopir menunjukkan perilaku tidak wajar – gelisah, beralasan, dan berusaha menghindari petugas.
Meskipun petugas berhasil mengambil sampel, sopir tersebut lari sebelum hasil diumumkan dan pengamanan dilakukan. “Kami menemukan hasil tes setelah orangnya meninggalkan tempat, belum sempat kami lakukan asesmen,” ujarnya.
Kasus ini kini ditangani oleh Satresnarkoba Polres Blitar Kota, dan BNN telah berkoordinasi dengan polisi untuk melacak keberadaannya guna mencegahnya kembali mengemudikan bus yang berisiko menimbulkan kecelakaan.
Meskipun sopir melarikan diri, Yusuf menegaskan bahwa BNNK Blitar tetap mengedepankan pendekatan kemanusiaan.
“Apabila memang murni hanya sebagai pengguna, kami siap melakukan rehabilitasi sesuai prosedur,” katanya.
Di sisi lain, pemeriksaan yang dilakukan di Terminal Kesamben pada hari yang sama memberikan hasil yang lebih menenangkan. Kepala BNNK Kabupaten Blitar, AKBP Wahjudi Santoso, mengungkapkan bahwa 30 sopir dan kernet yang menjalani tes urine semuanya dinyatakan negatif narkoba. “Alhamdulillah, hasilnya semua negatif. Kegiatan ini untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang selama Nataru,” ujarnya.
Pengawasan Nataru ini bukan hanya tes urine oleh BNN, melainkan juga sinergi lintas sektor. Dinas Perhubungan melakukan pemeriksaan kelayakan kendaraan, sedangkan Dinas Kesehatan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap awak angkutan.
“Tujuannya satu, memastikan perjalanan masyarakat aman, nyaman, dan bebas dari risiko, termasuk penyalahgunaan narkoba,” jelas Wahjudi.
Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan yang juga akan dilakukan pada momen mudik Lebaran mendatang sebagai bagian dari komitmen menjaga keselamatan transportasi publik.
Kasus sopir yang positif sabu dan kabur menjadi pengingat pentingnya ketatnya pengawasan, namun hasil tes di Terminal Kesamben menunjukkan bahwa upaya menjaga keamanan sudah memberikan hasil.
Mari kita dukung upaya aparat dan instansi terkait dalam menegakkan aturan, agar seluruh awak angkutan tetap bersih dari narkoba dan perjalanan masyarakat selalu aman. Bagi penumpang, tetap waspada dan patuhi arahan sopir – karena keselamatan perjalanan adalah tanggung jawab bersama, terutama dalam momen libur yang penuh harapan ini.*Imam Kusnin Ahmad*
