Warga Surabaya Minta Polrestabes Tindak Tegas Dalang Perobohkan Rumah Nenek Erlina

Surabaya-menaramadinah.com-Teka-teki di balik kasus perataan tanah rumah Nenek Elina Wijayanti di Kuwukan, Sambikerep, mulai menemukan titik terang.

Berdasarkan kesaksian terbaru di akun Instagram Wawali Surabaya, Armuji atau biasa dipanggil Cak Ji, aksi keji yang membuat nenek tersebut kehilangan tempat berteduh ternyata diotaki oleh dua orang berinisial SM dan YS.

Mereka dengan sengaja mengerahkan massa yang menggunakan atribut ormas tertentu.

Fakta lapangan menunjukkan bahwa para eksekutor yang membongkar rumah Nenek Elina benar-benar mengenakan baju bertuliskan ormas Madas.

– Aliansi: Massa tersebut diduga merupakan rekanan atau “orang suruhan” dari bapak SM.

– Perdebatan: Masih didalami apakah tindakan ini merupakan instruksi resmi organisasi atau oknum yang sekadar membonceng nama ormas (membawa atribut) untuk menakut-nakuti korban.

Aksi penguasaan fisik ini dilakukan secara bertahap dan terencana dengan rapi namun kejam.

– Taktik Kunci Pintu

Saat penghuni rumah (keluarga Nenek Elina) sedang berada di luar, SM dan YS memerintahkan pemasangan plang di depan rumah.

Akibatnya, saat pulang, penghuni tidak bisa masuk ke rumahnya sendiri.

– Hari “Jumat Kelabu”

Pada tanggal 15 Agustus 2025 teror masih berlanjut, orang-orang suruhan SM dan YS datang kembali.

Tanpa izin dan persetujuan pemilik, mereka memindahkan paksa seluruh barang dari dalam rumah.

– Ending

Setelah barang dikeluarkan, rumah pun langsung dihancurkan (seperti berita sebelumnya).

Kasus premanisme gaya baru ini tidak didiamkan.

– Laporan Polisi: Kasus ini telah resmi dilaporkan ke Polda Jawa Timur (Jatim).

– Pengawalan: Proses hukum kini dikawal ketat oleh Satreskrim Polrestabes Surabaya.

– Seruan Publik: Muncul seruan keras mengajak seluruh warga Surabaya untuk mengawal kasus ini hingga tuntas.

Jangan sampai hukum kalah dengan aksi premanisme berkedok ormas yang menindas lansia.

Kasus Nenek Elina bukan sekadar sengketa tanah biasa, melainkan dugaan perampasan hak yang melibatkan intimidasi fisik dan psikis oleh kelompok terorganisir (SM, YS, dan massa beratribut).

Warga Surabaya kini menanti taring Polrestabes Surabaya untuk meringkus para dalang di balik penderitaan Nenek Elina.

MM