
O
Denpasar, 15 Desember 2025 – SMA Dwijendra Denpasar menjadi tuan rumah kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang bertajuk “Dalam Genggaman Generasi Milenial: Menjadi Pelajar Berintegritas di Era Digital”. Acara ini digelar di Aula SMA Dwijendra, Jalan Kamboja No.17, Kota Denpasar, dan dihadiri oleh seluruh siswa-siswi, guru, serta jajaran civitas akademika sekolah. Sosialisasi ini memiliki tujuan strategis untuk menanamkan nilai-nilai Empat Pilar MPR RI, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, kepada generasi muda. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di era digital yang menuntut kecermatan, integritas, dan etika dalam berinteraksi.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh kepala sekolah SMA Dwijendra dengan sambutan hangat, menekankan pentingnya penanaman nilai kebangsaan bagi pelajar sejak dini. Kepala sekolah juga menegaskan bahwa sosialisasi ini tidak hanya bertujuan memberikan pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter siswa agar menjadi pelajar yang berintegritas dan bertanggung jawab, baik di lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan digital sehari-hari.
Acara ini menghadirkan narasumber kompeten dan berpengalaman, antara lain Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III, SE. M(Tru)., MSi, Dr. I Made Mulyawan Subawa, SH, MKn, dan Made Bagus Dedy Aryana Bharmantara, dengan moderator I Wayan Satia Negara. Para narasumber menyampaikan materi secara interaktif, mengaitkan nilai-nilai Empat Pilar dengan kehidupan siswa modern di era digital.
Dalam paparannya, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna menekankan bahwa Pancasila sebagai dasar negara dan panduan hidup harus menjadi pedoman utama bagi pelajar. Beliau menjelaskan pentingnya sikap kritis dan bijak dalam menerima informasi, menjaga etika dalam bermedia sosial, serta meneladani nilai-nilai Pancasila dalam pergaulan sehari-hari. “Sebagai pelajar milenial, kalian harus mampu menyaring informasi yang diterima dan tetap menjunjung tinggi persatuan, keadilan, dan kebenaran,” ujar beliau.
Dr. I Made Mulyawan Subawa kemudian memaparkan mengenai UUD 1945 dan relevansinya bagi generasi muda. Beliau menekankan bahwa konstitusi negara memberikan hak dan kewajiban setiap warga negara, termasuk pelajar, yang harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, menjaga kedisiplinan, mematuhi aturan sekolah, menghormati hak orang lain, serta bertanggung jawab dalam penggunaan teknologi digital. Dalam sesi ini, siswa diberikan contoh praktis, seperti menjaga keamanan data pribadi, menghormati karya orang lain, dan menghindari penyebaran hoaks di media sosial.
Made Bagus Dedy Aryana Bharmantara menyoroti nilai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai perekat persatuan bangsa. Beliau menekankan bahwa generasi muda harus mampu menghargai perbedaan dan mengembangkan toleransi, baik dalam kehidupan nyata maupun dunia maya. Dengan demikian, pelajar dapat menjadi agen perubahan yang menjaga persatuan bangsa sekaligus menjadi pengguna teknologi yang cerdas dan bertanggung jawab.
Acara ini tidak hanya berupa penyampaian materi, tetapi juga dilengkapi dengan sesi tanya jawab interaktif. Siswa antusias mengajukan pertanyaan terkait tantangan hidup di era digital, seperti cyberbullying, penyebaran berita palsu, dan tekanan sosial di media sosial. Banyak siswa berbagi pengalaman dan mendiskusikan solusi untuk menghadapi masalah digital dengan tetap berpegang pada nilai-nilai kebangsaan.
Kepala sekolah SMA Dwijendra menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya sosialisasi ini. Beliau menekankan bahwa kegiatan semacam ini sangat relevan dengan perkembangan zaman, karena membantu siswa memahami pentingnya moral, etika, dan nilai kebangsaan di era digital. “Kami berharap kegiatan ini mampu membekali siswa dengan wawasan, sikap, dan karakter yang sesuai dengan Empat Pilar MPR RI, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan nyata maupun dunia maya,” ujarnya.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan pembagian materi sosialisasi kepada seluruh peserta. Kegiatan ini menjadi sarana penting bagi pelajar untuk memahami, menghargai, dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, generasi milenial diharapkan menjadi pribadi yang berintegritas, bertanggung jawab, dan berkarakter, siap menghadapi tantangan global tanpa meninggalkan identitas dan nilai-nilai kebangsaan.
Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di SMA Dwijendra Denpasar menegaskan komitmen sekolah dan MPR RI dalam membentuk generasi muda yang sadar akan tanggung jawabnya sebagai warga negara. Nilai-nilai Empat Pilar diharapkan tidak hanya menjadi materi akademik, tetapi benar-benar diterapkan oleh pelajar dalam kehidupan sehari-hari, termasuk saat berinteraksi di dunia digital. Kegiatan ini menjadi salah satu upaya strategis membangun karakter pelajar yang cakap secara intelektual, bijak secara digital, dan berpegang teguh pada nilai-nilai kebangsaan, sehingga mampu bersaing secara global tanpa mengabaikan identitas nasional.
Wayan Supiyartha
