PWNU Jatim Memilih Jalankan Agenda Program dengan Posisi Menenangkan Setelah PBNU Menunjuk KH. Zulvan Mustofa

 JOMBANG – menaramadinah.com-Rupanya polemik PBNU soal penunjukan KH. Zulva Mustofa mendapat perhatian dati Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.

KH. Abdul Hakim Dimana Ketua PWNU Jatim mengarakan, memilih mengambil posisi menenangkan di tengah dinamika internal PBNU pasca penunjukan KH Zulfa Mustofa sebagai Penjabat (Pj) Ketua Umum PBNU.

Menurutnya Nahdlatul Ulama sejatinya dibangun sebagai rumah besar untuk menyatukan umat.Karena itu, PWNU Jatim tidak ingin tergesa-gesa mengeluarkan pernyataan yang justru berpotensi menambah perbedaan pandangan di internal organisasi.

“Kalau di PBNU ada dinamika, termasuk soal penunjukan Pj Ketua Umum, ya monggo saja. Kalau memang perlu dievaluasi, silakan dievaluasi sesuai mekanisme,” ucapnya.

Ia menjelaskan, NU memiliki landasan organisasi yang sangat kuat, mulai dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) hingga Qonun Asasi. Namun, dalam praktiknya, perbedaan tafsir terhadap aturan tersebut kerap memunculkan ragam pandangan. Karena itu, kami di Jawa Timur memilih tidak ikut bersikap, supaya tidak menambah keragaman pendapat yang justru bisa melebar.

Oleh karena itu, PWNU Jatim tetap fokus menjalankan agenda organisasi yang telah dirancang sebelumnya.

Salah satunya adalah program turun ke bawah (turba) yang menjangkau seluruh cabang NU di Jawa Timur.

“Di Jawa Timur ada 45 cabang. Program turba sudah berjalan di 24 cabang dan itu tidak ada kaitannya dengan polemik PBNU. Program ini terus berjalan,” tegasnya.

Husnu Mufid