
Oleh: Imam Kusnin Ahmad,Wartawan Senior dan Aktif di PW ISNU Jawa Timur.
DI TENGAH UPAYA PEMERINTAH untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem yang masih menyisakan sebagian masyarakat Indonesia, muncul gagasan yang menjanjikan: pembentukan Lembaga Pemberdayaan Dana Umat (LPDU).
Gagasan ini tidak hanya mendapatkan dukungan penuh dari Menteri Agama Prof KH. Nasaruddin Umar, tetapi juga mendapat kepercayaan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Pada Rabu (10/12/2025) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Menag menyampaikan keyakinan bahwa LPDU akan menjadi “raksasa yang sedang tidur” yang akan dibangkitkan untuk membawa kemakmuran bagi umat dan negara. Dengan memanfaatkan potensi dana umat yang luar biasa, upaya ini diharapkan mampu menyelesaikan masalah kemiskinan tanpa harus menghabiskan seluruh dana pajak yang diterima negara.
Data yang diungkapkan Menag menunjukkan potensi yang mengagumkan dari dana umat. Menurut perhitungannya, hanya dari agama Islam saja, potensi dana umat yang bisa dimanfaatkan setiap tahun mencapai Rp 1.200 triliun. Angka ini tidaklah kecil, terutama jika dibandingkan dengan pendapatan pajak negara yang sekitar Rp 1.800 triliun per tahun. Artinya, potensi dana umat dari satu agama saja mencapai hampir dua per tiga dari total pajak negara. Lebih lagi, angka ini belum termasuk potensi dana dari lima agama lain yang juga memiliki pundi-pundi keuangan umat masing-masing, seperti dana gereja, biara, atau tempat ibadah lainnya.
Aktifitas yang akan dilakukan LPDU tidak hanya sebatas mengelola dana, tetapi juga memprioritaskan pemberdayaan masyarakat. Menag menjelaskan bahwa lembaga ini akan menjadi wadah untuk menggerakkan pundi-pundi uang yang terkumpul dari umat guna menciptakan kesempatan ekonomi, mendirikan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta mendukung program-program kemasyarakatan yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan.
Dengan pengelolaan yang baik dan terstruktur, dana umat yang selama ini mungkin terendam atau tidak tergerakkan akan bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi yang signifikan.
Keyakinan Menag bahwa kemiskinan ekstrem dapat teratasi tanpa habiskan dana pajak tidaklah tanpa dasar.
Dengan potensi total dana umat yang jika dikolaborasikan antar agama bisa mendekati bahkan melampaui pendapatan pajak, LPDU memiliki peran sentral dalam mengalihkan beban keuangan negara dari urusan pemberdayaan masyarakat.
Hal ini tidak hanya akan membebaskan dana pajak untuk kebutuhan lain seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, tetapi juga akan menumbuhkan rasa kepemilikan dan partisipasi umat dalam membangun negara sendiri.
“Dana umat bisa menyelesaikan sendiri umatnya,” ungkap Menag, yang menjadi bukti rasional bahwa solusi kemakmuran bisa berasal dari dalam komunitas.
Dukungan Presiden Prabowo terhadap gagasan ini menjadi modal kuat untuk realisasi LPDU.
Menag menyampaikan bahwa Presiden sangat mendukung langkah ini dan berdoa agar langkah pembentukan lembaga ini bisa berjalan lancar. Dukungan tersebut tidak hanya sebagai simbol politik, tetapi juga sebagai kepercayaan bahwa inisiatif berbasis umat adalah jalan yang tepat untuk mencapai tujuan nasional.
Dengan dukungan dari kepala negara, harapan terwujudnya LPDU semakin terbuka lebar, dan masyarakat bisa mulai membayangkan dampak positif yang akan ditimbulkannya.
Rencana pembentukan LPDU adalah langkah besar yang membawa visi dan misi kuat: membangkitkan potensi ekonomi umat untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem dan menciptakan kemakmuran yang merata tanpa beban pajak yang berlebihan.
Visi ini didasarkan pada keyakinan bahwa umat memiliki kekuatan sendiri untuk menyelesaikan masalahnya, sedangkan misinya adalah untuk mengelola dan memberdayakan dana umat dengan cara yang transparan, efektif, dan berkelanjutan.
Bukti rasional yang nyata berupa data potensi dana umat yang mencapai ratusan triliun rupiah setiap tahun menunjukkan bahwa tujuan ini tidak hanya impian semata, tetapi sesuatu yang bisa dicapai.
Dengan dukungan Presiden, komitmen Menag, dan kolaborasi antar agama, LPDU nantinya akan menjadi raksasa yang bangkit dan membawa perubahan besar bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.****
