“NU 100 Tahun: Menjaga Keutuhan, Mewujudkan Kemajuan, dan Menghadapi Tantangan dengan Bijak”

By. Diar Mandala

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saudaraku Rakyat dan Bangsa Indonesia tercinta.

Nahdlatul Ulama (NU) akan merayakan hari jadinya yang ke-100 pada 31 Januari 2026. Perayaan ini menjadi momentum penting bagi warga Nahdhiyin untuk memperkokoh komitmen menjaga Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, NU telah memainkan peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, mulai dari masa kolonial hingga era kemerdekaan. Dengan sejarah yang panjang dan kaya, NU telah menjadi simbol kekuatan moral dan spiritual bagi bangsa Indonesia.

Latar Belakang Penulis:
Penulis, Sayyid Diar Mandala, adalah warga Nahdhiyin yang lahir dan besar di lingkungan keluarga NU di Pandeglang, Banten, dan selaku Pembina/Penasehat PD PWI LS kab. Pandeglang. Dengan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki, penulis berusaha untuk menyebarkan informasi yang akurat dan bermanfaat kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga keutuhan bangsa Indonesia dan memajukan agama Islam.

NU didirikan pada 31 Januari 1926 di Surabaya, Jawa Timur, dengan tujuan untuk menjaga dan memastikan keutuhan bangsa Indonesia. Warga Nahdhiyin diminta untuk memperkuat komitmen menjaga Pancasila dan NKRI, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Sebagai organisasi yang didirikan oleh Mbah Hasyim Asy’ari, NU harus tetap utuh dan konsisten dengan tujuan pendirinya, yaitu menjaga keutuhan bangsa Indonesia dan memajukan agama Islam.

Sejarah NU tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Pada masa kolonial, NU menjadi salah satu organisasi yang berjuang melawan penjajahan Belanda. Tokoh-tokoh NU seperti Mbah Hasyim Asy’ari dan KH. Wahid Hasyim juga memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Saran :
Warga Nahdhiyin diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat lainnya dalam menjaga Pancasila dan NKRI. Selain itu, NU juga diharapkan dapat terus berperan sebagai kekuatan moral dan spiritual bagi bangsa Indonesia. Mari kita jaga NU tetap utuh dan kuat, sesuai dengan tujuan pendirinya.

Perayaan hari jadi NU ke-100 menjadi momentum penting bagi warga Nahdhiyin untuk memperkokoh komitmen menjaga Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Kami, Rakyat Indonesia, bersama Keluarga besar Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah [ PWI LS ] Pandeglang-Banten, mengucapkan selamat ulang tahun ke-100 kepada NU! Semoga NU terus menjadi kekuatan moral dan spiritual bagi bangsa Indonesia, dan tetap utuh sesuai dengan tujuan pendirinya, Mbah Hasyim Asy’ari. Kami siap menjaga dan mendukung NU dalam menjaga Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Kami juga mengecam dan akan melibas oknum-oknum yang telah merusak marwah NU. Kami siap menjaga NU tetap kuat dan bermartabat. Jangan sampai NU dipecah belah atau dikuasai oleh oknum yang sengaja dengan tujuan ingin menguasai kekayaan Nusantara dan kedaulatan NKRI. Mereka sangat faham, bila NU bisa dikuasai sangatlah mudah bisa mendapat dukungan dari kekuatan umat Islam Indonesia. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh warga Nahdhiyin untuk tetap waspada dan menjaga NU tetap kuat dan independen, serta berhati-hati menghadapi dinamika politik yang kompleks dan berpotensi mempengaruhi keutuhan organisasi. Semoga NU tetap menjadi mercusuar kebaikan dan kebijaksanaan bagi bangsa Indonesia. Merdeka !!!

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

#sdiarm 🇮🇩