
Diacara Rapat yang digelar Yayasan Nurul Ikhlas Surabaya pada sesi Ketakmiran. Ketua Takmir Musholla Al Ikhlas Husnu Mufid mengundurkan diri. Mengapa ? Berikut ini kisahnya :
Rapat sesi Ketakmiran dipimpin Ketua Yayasan Nurul Ikhlas Abah Mustofa Huda didampingi Abah Mustaqim selaku sekretaris.
Darinilah Husnu Mufid Ketua Takmir Musholla Al Ikhlas Jl. Jemurwonosari Gang Lebar 84 Wonocolo Surabaya menyatakan mengundurkan diri dirapat Ketakmiran yang diadakan Yayasan Nurul Ikhlas pada Selasa, 25 November 2025 pukul 09.00 wib.
Pengunduran diri itu setelah ada pernyataan dari Syaikhul Amin bahwa dalam menjalankan roda Musholla Al Ikhlas atas inisiatif sendiri dan tidak musyawarah dengan pengurus lain.
Pernyataan Syaikhul Amin ini mendapat dukungan Yanto dan Kasan yang dulunya dipercaya Husnu Mufid dalam berbagai kegiatan di Musholla Al Ikhlas. Berbalik menyerang.
Menurut Husnu Mufid pernyataan Syaikhul Amin itu tidak benar. Karena selama tiga tahun itu selalu mengadakan rapat. Saat akan mengadakan kegiatan, baik hari hari besar Islam maupun kegiatan sepeda gembira, pembagian zakat dan kegiatan lain.
Begitu pula saat akan ada acara yang diadakan RT03 yaitu Peringatan Tahun Baru Islam dan Maulid Nabi Muhammad juga musyawarah dengan Mas Mamat Ketua RT03 dan Abah Mustofa.
“Ada bukti foto foto jika rapat di Musholla Al Ikhlas. Jadi selalu kita musyawarahkan. Bukan hasil pemikiran saya. Sedangkan Syaikhul Amin tidak pernah ikut rapat padahal diundang berkali-kali kali. Juga diundang pengajianpun tidak pernah datang,”ujarnya.
Dengan demikian tuduhan tidak musyawarah oleh Syaikhul Amin salah besar. Bahkan itu Prasangka buruk.
Dirinya sendiri tidak pernah ikut rapat dan hadiri pengajian di Musholla Al Ikhlas ngomentari Ketua Takmir selama kepemimpinan Husnu Mufid.
Selanjutnya Husnu Mufid menyatakan tidak ada masalah dan merasa kompak. Buktinya hadiri Hataman Al Quran tiap bulan dan juga kerja bhakti.
“Saya merasa kompak dengan pengurus. Tidak ada masalah sebenarnya. Perlu diketahui saya masih berduka. Ibu baru meninggal dunia,”tambahnya.
“Selanjutnya Musholla tidak menggelar rapat Tahun Baru Hijrah dan Maulid Nabi Muhammad. Karena RT03 mengadakan dan saya musyawarah dengan Mas Mamat. Jadi selalu musyawarah,”ujarnya.
Sementara Kasan dan Yanto tetap mendukung dan membenarkan pendapat Syaikhul Amin. Padahal dua orang ini sering menghadiri rapat di musholla. Tahu keputusan Rapat adalah keputusan bersama.
Darisinilah Husnu Mufid menyayangkan dan kecewa dengan sikap Yanto dan Kasan. Karena dulunya selalu diajak bicara soal pembagunan Musholla Al Ikhlas oleh Husnu Mufid.
Juga selama ini Husnu Mufid sangat baik dengan Yanto dan Kasan. Tidak ada masalah. Tapi gimana lagi faktanya begitu. Lebih percaya kepada Syaikhul Amin yang tidak pernah ikut rapat dari pada kepada Husnu Mufid Ketua Takmir yang selalu mengadakan musyawarah.
Tapi bagi Husnu Mufid. Tidak ada masalah. Karena tidak ada persahabatan yang abadi. Kini sudah Ikhlas melepas jabatan sebagai Ketua Takmir Musholla Al Ikhlas. Karena dituduh tidak musyawarah dengan sesama pengurus dan mengambil kebijakan atas inisiatif sendiri.
Perlu diketahui selama 3 tahun menjadi Ketua Takmir Musholla Al Ikhlas bersama pengurus lainnya sudah menjalankan tugasnya yaitu menggelar pengajian hari besar Islam, pasang papan nama musholla, bikin jalan paving, mengecat musholla, mengelola keuangan tidak mines. artinya keuangan stabil.
Laporan keuangan sudah tiap tahun dan setengah tahun, marbot sudah ada. Musholla sudah bersih. Kerja bakti jalan terus. Sholat lima waktu tepat Waktu.
Sedangkan Syakhul Amin ikut Kerja Bhakti pada Minggu, 22 November 2025 di Musholla Al Ikhlas datang terlambat dan pulang duluan. Tidak bisa jadi contoh. Hanya omong doang.
(MM)
