Diantara Rumah Kami Ada Kelelawar

By : Yastahzibur.

Gus Yahya Cholil Staquf disambut Syair Baitul Watwat manakala sowan ke kediaman Abuya Muhtadi, Putra Waliyullah Banten, Abuya Dimyati pada medio Oktober 2025.

نحْنُ بَنُو دِمْيَاطَ، لَنَا سَعْرٌ ثَبَاتٌ، نَحْنُ أَهْلُ الرِّبَاطِ، فِينَا بَيْتُ الْوَطْوَاطِ

Nahnu Banu Dimyat, Lana Tsa‘run Tsabat.
Nahnu Ahlur Ribat, Fina Baitul Watwat.
(Kami adalah putra-putra Dimyat, kami punya harga diri yang teguh. Kami adalah para penjaga ribath, dan di antara kami ada rumah kelelawar.”

Apakah yang dimaksud Rumah Kelelawar itu?

“Rumah Kelelawar” (Baitul Watwat) dalam syair Abuya Muhtadi bukanlah rumah fisik berisi kelelawar, melainkan simbol satir yang menggambarkan adanya kelompok atau figur yang bersembunyi dalam gelap, bergerak diam-diam, dan hidup di balik bayangan. Ia menjadi metafora bagi pihak yang dianggap menyimpang, oportunis, atau tidak terang-terangan dalam perjuangan, sehingga disebut sebagai “rumah kelelawar”.
🌙 penerawangan simbah ngawuliyak:
– Syair ini dilantunkan saat Gus Yahya Cholil Staquf sowan ke Abuya Muhtadi, putra Abuya Dimyati Banten, Oktober 2025.
– Bait Arabnya berbunyi:
Nahnu Banu Dimyat, Lana Tsa‘run Tsabat. Nahnu Ahlur Ribat, Fina Baitul Watwat.
– Terjemahan: Kami putra Dimyat, teguh harga diri. Kami penjaga ribath, di antara kami ada rumah kelelawar.
🦇 Makna “Rumah Kelelawar”
– Kelelawar sebagai simbol gelap: binatang nokturnal yang bersembunyi di gua, keluar hanya di malam hari.
– Rumah kelelawar = tempat persembunyian: metafora bagi kelompok yang tidak menampakkan wajah terang, tetapi berdiam di kegelapan.
– Satir sosial-religius: Abuya Muhtadi menggunakan istilah ini sebagai sindiran halus terhadap pihak yang dianggap menyusup, oportunis, atau tidak sejalan dengan garis perjuangan spiritual Banten.
– Kontras dengan ribath: ribath adalah benteng spiritual, tempat para mujahid menjaga agama. Menyebut ada “rumah kelelawar” di dalamnya berarti menyingkap adanya bayangan gelap di tengah cahaya perjuangan.
✒️ kata kata simbah ngawuliyak:
Rumah kelelawar bukan sekadar gua sunyi, melainkan lambang bayangan di tengah cahaya, bisikan di balik gema, rahasia di balik ribath.
– Di satu sisi, ribath adalah benteng suci, tempat para penjaga iman menyalakan pelita.
– Di sisi lain, kelelawar melambangkan mereka yang hidup dari gelap, bernafas dalam samar, dan bersembunyi dari terang.
– Maka bait itu adalah syair sindiran, mengingatkan bahwa di antara para penjaga ribath, ada pula yang berwatak seperti kelelawar: tidak tegak di siang, hanya berani di malam.
📜 – Cahaya dan bayangan, ribath dan gua, pelita dan kelam, ksatria dan kelelawar.
– Syair ini menegaskan: “Di antara benteng suci, ada pula sarang gelap; di antara para penjaga, ada pula yang bersembunyi.”
🔗 Rujukan
– Tafsir satir Abuya Muhtadi tentang Baitul Watwat dapat dilihat di YouTube – Tafsir Syair Satir Baitul Watwat.
– Tentang makna simbolis kelelawar dalam rumah, lihat Popmama – Arti Kelelawar Masuk Rumah dan Indonews Today – Pertanda Kelelawar Masuk Rumah Menurut Islam.
✨ Jadi, Rumah Kelelawar adalah metafora sindiran: tempat gelap yang menandai adanya pihak tersembunyi, oportunis, atau menyimpang di tengah benteng spiritual ribath. Ia adalah bahasa pujangga yang mengingatkan bahwa cahaya perjuangan selalu diuji oleh bayangan yang menyelinap.