
MALANG–Borneo FC Samarinda terus menunjukkan dominasinya di puncak klasemen BRI Super League musim ini.
Pada pekan ke-10, Minggu (26/10) sore WIB, Pesut Etam sukses menundukkan tuan rumah Arema FC 3-1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, sebuah laga yang mempertegas kekuatan tim tamu.
Gol cepat dari Mariano Peralta pada menit ke-3 membuka keunggulan Borneo FC. Momen itu tercipta dari situasi genting di pertahanan Arema yang tampaknya masih belum siap tampil penuh tempo di awal laga.
Kondisi tuan rumah kian sulit setelah kehilangan dua pemain akibat kartu merah, pertama Julian Guevara karena akumulasi kartu kuning, dan kedua Bayu Setiawan yang harus meninggalkan lapangan pada menit ke-78.
Memanfaatkan keunggulan jumlah pemain, Borneo FC
menambah gol melalui Douglas Coutinho pada menit 79, mematikan harapan Arema untuk bangkit.
Meski Singo Edan berhasil mendapatkan gol hiburan lewat Dalberto Belo yang sukses mengeksekusi penalti pada menit ke-90+7, serta jelang waktu tambahan Juan Villa menutup laga dengan gol ketiganya di menit ke-90+11.Namun kekalahan Arema tidak terelakkan.
Dalberto pun sementara memuncaki daftar pencetak gol Super League musim ini dengan sembilan gol, menorehkan catatan impresif meski timnya kalah.
Dengan kemenangan ini, Borneo FC semakin kokoh di puncak klasemen dengan catatan delapan kali menang dari delapan laga, menegaskan dominasi mereka musim ini.
Kemenangan Borneo FC ini menjadi contoh nyata betapa persiapan matang, disiplin permainan, dan pemanfaatan peluang secara maksimal menjadi kunci sukses dalam dunia sepak bola profesional.
Meski menghadapi tekanan dari tuan rumah dan kondisi lapangan yang berat, Pesut Etam mampu tampil fokus dan memanfaatkan setiap momen emas.
Kartu merah yang dialami Arema FC sekaligus menjadi pelajaran penting mengenai pengelolaan emosi dan konsentrasi, yang sangat menentukan hasil pertandingan sepak bola di level tertinggi.
Kedisiplinan adalah kunci, karena kehilangan pemain sangat mempengaruhi dinamika tim.Pertandingan ini juga menjadi panggung bagi pemain-pemain bintang seperti Mariano Peralta, Douglas Coutinho, Dalberto Belo, dan Juan Villa untuk menunjukkan kelasnya, sekaligus menginspirasi para pemain muda Indonesia untuk terus berjuang dan mengasah kemampuan.
Borneo FC dengan rekor sempurna delapan kemenangan dari delapan laga buktikan bahwa konsistensi dan kerja sama tim adalah resep utama meraih prestasi. Mereka bukan hanya sekadar klub yang bermain bagus, tapi juga tim yang siap menuliskan sejarah baru sepak bola Indonesia.
Bagi Arema FC, kekalahan ini menjadi evaluasi penting untuk bangkit dan lebih matang dalam menghadapi laga-laga berikutnya, menjaga tradisi sebagai klub dengan daya juang tinggi.
Pertandingan yang berlangsung sengit ini mengingatkan kita bahwa sepak bola Indonesia kaya akan talenta dan potensi besar. Dengan dukungan fans dan manajemen yang solid, perjalanan menuju kejayaan sepak bola Tanah Air semakin nyata.
Mari terus dukung dan saksikan perkembangan sepak bola Indonesia yang semakin bertumbuh, karena setiap laga adalah cerita perjuangan yang menginspirasi jutaan penggemar.
Susunan Pemain
Arema FC (4-2-3-1): Adi Satryo; Bayu Setiawan, Luiz Gustavo Tavares Conde, Julian Guevara, Johan Alfarizi; Roberto Pimenta Vinagre Filho, Matheus Da Conceicao Nascimento; Ian Lucas Puleio Araya, Arkhan Fikri, Paulo Roberto Moccelin; Dalberto Luan Belo
Pelatih: Marcos Santos
Borneo FC Samarinda (4-2-3-1): Nadeo Argawinata; Fajar Fathur Rahman, Komang Teguh, Christophe Nduwarugira, Westherley Garcia Nogueira; Rivaldo Pakpahan, Kei Hirose; Maicon De Souza Da Silva, Juan Felipe Villa, Mariano Peralta; Joel Vinicius
Pelatih: Fabio Lefundes
*IKA*
