
By Dr. Ir. Hadi Prajoko, SH, MH Ketum PP HPK
Aku tidak sedang membahas politik, tidak juga membahas kesucian agama Ini murni membahas, pengendalian egoisme kesadaran jiwa’ dan psikologi sosial: dynamics of power and empathy. Bagaimana jenis manusia ‘TERTENTU’ yg kehilangan kewarasan nya bisa berubah total, tidak sadar meninggalkan kemanusiaan, adab, dan welas asih… Budi pekerti ketika diberi kesempatan untuk berbuat APAPUN tanpa dikenai konsekuensi hukuman APAPUN.
Mereka kehilangan empati, kegilaan ego mengendalikan saat merasa berkuasa,
dan baru sadar dosa begitu kekuasaan mereka untuk bertindak semaunya itu hilang. Karena mereka dihadapkan pada perangkat hukum.
Oh…! Jangankan dihadapkan pada ancaman penjara. Di pertunjukan Marina, terbukti… hanya dengan dihampiri dan ditatap matanya pun, mereka ngacir!
Mungkin karena itu, Pancasila diciptakan ya? Penuh keluhuran dengan bukan dgn kisah-kisah tentang surga dan neraka, pahala dan dosa dll . Bukan karena Tuhan butuh manusia yang takluk dan menakut-nakuti,
tapi karena manusia ‘TERTENTU’ dan yg peduli, memang cuma bisa tertib , bermoral dan beradab (dan bertindak selayaknya manusia; bukan ‘iblis’) karena takut dihukum.
Tanpa rasa takut, mereka tak punya rem moral, tersesat dalam egoisme.
*******
Kadang aku bertanya sendiri:
apakah terlalu utopis kalau berharap manusia bisa menjadi luhur… Bisa eling, sadar, dan tetap beradab… meskipun tak diawasi siapa pun?
Entahlah.
Tapi aku tetap sangat percaya…
bahwa selalu ada manusia-manusia yang mampu menjaga Dan mengelola dorongan jahat, atau godaan kekuasan gelap dari dalam dirinya, meski tak ada yang melihat.
Karena di situlah sejatinya peradaban manusia luhur berdiri: untuk mengingatkan
bukan karena ada aturan kosa kata yang rigit dari perangkat hukum,
bukan karena ada orang kuat yang memegang kekuasaan, tapi ada pada kesadaran pribadi.
KESADARAN PRIBADI, yang hadir karena bersihnya hati, tumbuh nya moralitas dalam diri dan pikiran, untuk mengelola ego serta menemukan jati diri.
Apa yang muncul di hati dan benak kalian…???
Please tulis ya… aku ingin membaca ‘pikiran’ teman-temanku yang baik hati.
Freedom of religion
Uraian diatas yang sangat mendalam dan reflektif. membahas tentang dinamika kekuatan dan empati, serta bagaimana kerakusan kekuasaan manusia bisa kehilangan jadi diri berubah total ketika diberi kesempatan untuk berbuat apa saja tanpa konsekuensi.- *Dinamika Kekuatan dan Empati*: pentingnya menekankan bahwa kekuatan dapat mengubah perilaku manusia, dan bahwa empati adalah kunci untuk memahami dan mengendalikan perilaku tersebut.
–
– *Kesadaran Pribadi*: pemahaman penting untuk menekankan pentingnya kesadaran pribadi dalam mengelola ego dan menemukan jati diri. Kesadaran pribadi ini dapat membantu manusia untuk tetap beradab dan bermoral, bertata Krama, silih asih asah dan asuh bahkan ketika tidak ada yang mengawasi.
–
– *Peradaban Manusia Luhur*: bahwa peradaban manusia luhur berdiri pada tumbuhnya kesadaran pribadi, bukan karena aturan atau kekuasaan. Kesadaran pribadi ini dapat membantu manusia untuk mengingatkan dirinya sendiri untuk berbuat baik, bukan karena takut dihukum, tetapi karena kesadaran akan kebaikan itu sendiri.
Semoga uraian ini sangat relevan dengan diskusi tentang moralitas, etika, dan kesadaran pribadi. Semoga pesan , ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk merefleksikan diri dan meningkatkan kesadaran pribadi mereka.
