
BLTAR –Sebanyak 288 pesilat dari eks Karesidenan Kediri berkumpul dan bertanding dalam Kejuaraan Pencak Silat MAALMA ke V (Madrasah Aliyah Ma’arif Udanawu Blitar), yang digelar meriah di GOR Madrasah Aliyah Ma’arif Udanawu, Blitar.
Turnamen yang akan berlangsung mulai Jum’at 24- 27 Oktober 2025 ini, membuktikan konsistensinya sebagai arena pembinaan pesilat muda yang terus berkembang setiap tahunnya.
Kejuaraan Pencak Silat MAALMA ke V tahun 2025 menampilkan 22 kelas pertandingan untuk kategori pelajar putra dan putri, serta kategori tambahan Pa-Pi Under A. Acara dibuka secara resmi oleh Ketua IPSI Kabupaten Blitar, H. Katiman MP.d, bersama Pengurus KONI,Aparat Polri dan TNI serta seluruh ketua perguruan pencak silat se-Kabupaten Blitar.
Selain pertandingan, atraksi jurus baku IPSIw seperti jurus tunggal, ganda, dan bersenjata juga menghibur penonton.
Ditambah lagi penampilan memukau dari Pak De Heri Supoyo, sesepuh organisasi pencak silat Porsigal yang memberi sentuhan seni indah dalam pertunjukan seni bela diri ini.” Luar biasa meski sudah sepuh. Kelenturan Kegesitan dan langkah masih camik. Power dan Speednya masih lumayan top,” komentar hadirin.
Ketua IPSI Kabupaten Blitar H.Katiman MP.d,sangat mengapresiasi gelaran ini karena jumlah peserta terus meningkat dari tahun ke tahun, menandakan suksesnya program pembinaan pesilat muda yang mereka inisiasi.
Kejuaraan MAALMA tidak hanya menjadi wadah kompetisi, tetapi juga bagian integral dari rantai talent scouting IPSI Blitar yang mendukung pembinaan dari tingkat pemula hingga atlet dewasa.
Ketua Panitia, Moh. Rokib Fadli, menjelaskan bahwa peningkatan peserta mencapai hampir 300 orang merupakan bukti antusiasme dan kualitas kejuaraan yang kian membaik. Bahkan, jumlah peserta naik signifikan dari 240 pada tahun 2024 menjadi 288 pada tahun ini.
Salah satu program menarik dalam kejuaraan ini adalah pemberian “Golden Ticket” oleh Kepala Madrasah Aliyah Ma’arif Udanawu Blitar, H. M. Faiz Balya Muhammadi SE.
Golden Ticket memberikan kesempatan khusus bagi peserta yang ingin melanjutkan pendidikan mereka di Madrasah Aliyah Ma’arif tanpa proses seleksi administrasi, sekaligus membuka peluang bagi pesilat muda untuk mengembangkan potensinya secara akademik dan olahraga.
Selain Golden Ticket, peserta yang berprestasi juga mendapatkan piagam penghargaan serta uang pembinaan dari sekolah sebagai bentuk motivasi dan apresiasi atas kerja keras mereka.
Kejuaraan Pencak Silat MAALMA Cup ke V bukan sekadar kompetisi, melainkan langkah nyata membuka pintu masa depan bagi pesilat muda dengan memadukan disiplin olahraga dan pendidikan yang berkualitas.
Bagi generasi pesilat muda di Blitar dan sekitarnya, inilah kesempatan emas untuk berprestasi dan mengukir nama, sembari membangun karakter dan jiwa kepemimpinan melalui seni bela diri yang luhur.
Mari terus dukung dan ikuti jejak para juara MAALMA menapaki panggung regional nasional hingga internasional!
Semangat pesilat muda, masa depan ada di tangan kalian!Tulisan ini sudah diedit dan dijabarkan dengan penambahan informasi positif mengenai kejuaraan serta penutup yang inspiratif untuk menarik semangat pesilat muda.*Imam Kusnin Ahmad*
