
By : Prof Mahmud Mustain, Guru Besar Teknik Kelautan ITS
Ketika kita memahami potongan ayat ولتنظرنفس ما قدمت لغد, lihatlah tentang diri yang sudah lewat untuk manfaat ke-depan. Lengkapnya ayat adalah,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertaqwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Hal ini jelas sekali berupa perintah mempelajari sejarah. Kemudian manfaatkan hasilnya untuk kehidupan ke depan. Artikel ini ber-IDE mengestimasi ke-depan tonggak sejarah pesantren.
Ada dua bentuk kinerja pesantren yang bisa masuk kriteria besar sehingga bisa disebut tonggak sejarah. Dua bentuk tersebut bisa berupa tantangan/ancaman dan/atau peluang.
Sebagai gambaran ada lima tonggak sejarah pesantren, antara lain;
1. Berdirinya Pondok Pesantren pertama kali tahun 899.
2. Mendirikan NU tahun 1926
3. Mendirikan NKRI 1945, mulai mengusir Penjajah 1506.
4. Resolusi jihad mengusir inggris 1945.
5. GS0S PKI tahun 1965
Tiga pertama berupa peluang dan dua terakhir berupa tantangan. Kelima tonggak sejarah tersebut sungguh sangat besar maknanya bahkan vital. Point besar artikel ini adalah mengestimasi peran besar ke depan pondok pesantren itu apa? Tentu jawabnya tidak mudah. Bila mengacu bentuk tantangan seperti no 4 dan 5, maka rasanya sulit sebab belum jelas tantangan yang urgent dan mendesak itu apa. Tetapi bila mengacu pada peluang, maka ini lebih mungkin sebab lebih mudah dibaca peluang kebutuhan bangsa ini apa.
Mengacu tema hari santri tahun ini yakni “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia” adalah jelas kerja besar dan kelas dunia. Sangat tepat apabila dikaitkan dengan “BANGUNAN PERADABAN PERDAMAIAN DUNIA” yang sudah lama diimpikan sebagai perwujudan Islam Rahmatan Lil’alamiin. Apabila kita (Santri yang dibina Kyai) bisa punya langkah nyata untuk mewujudkan bangunan perdamaian dunia (World Peace Building) dan bisa dirasakan dunia, maka insyaAllah masuk pada tonggak sejarah pondok yang ke-enam.
Mari kita sebagai santri berlomba berpikir inovasi atau membikin lompatan apa yang bisa sekelas pikiran tersebut. Ada satu ide bahwa peradaban dunia sekarang ini adalah peradaban ilmu dan teknologi (ilmiah atau saintifik), maka ini yang harus dirubah menjadi peradaban damai. Rohnya saintifik adalah logika berperan sebagai fasilitator atau alat, yang berkarakter netral yakni bisa diajak ta’at dan juga bisa diajak ma’siat.
Sudah barang tentu ide tersebut hanya sebagai inisiator atau muqoddimah setidaknya untuk mengetahui bentuk globalnya. Adapun rincinya monggo kita berpikir bagaimana ini. Intinya adalah menentukan bentuk Islam rahmatan lil’alamiin bisa diterima oleh dunia saintifik seperti misalnya dunia publikasi jurnal yang berindek scopus dan bertarget nobel. Ini penting, harus menyelami dunia peradaban sekarang yang disebut juga peradaban modern. Ingin merubah tanpa tahu apa yang harus dirubah ya mustahil. Bismillah semoga berhasil aamiin.
Semoga manfaat barokah selamat aamiin.
🤲🤲🤲
Surabaya,
03 Jumadil Ula 1447
atau
25 Oktober 2025
m.mustain
