Bunda Dwi Astutik Unggulkan SDM Di Surabaya, Saat Jalani Fit And Proper Test Pilwali Kota Surabaya 2020

SURABAYA–MENARA MADINAH.COM Kader Muslimat NU Jawa Timur menjalani Fit And Proper Test yang digelar oleh DPD PDIP Jawa Timur. Ditemui di sela acara tersebut. Wakil Sekretaris Muslimat NU Jawa Timur ini mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Wakil Walikota Surabaya.

Perempuan yang akrab disapa Bunda Dwi Astutik membeberkan alasannya memilih PDIP untuk memuluskan langkahnya menuju L2.

Ditemui disela-sela acara Fit And Proper Test di Kantor DPD PDIP Jawa Timur di Jalan Kendangsari Surabaya. Bunda Dwi menjelaskan, dirinya memilih PDIP sebagai kendaraan politik karena PDIP Partai besar juga pemenang di Kota Surabaya. sehingga akan memudahkan dirinya untuk memulai perjuangan.

“Karena PDIP mendapatkan suara terbanyak di Kota Surabaya dengan perolehan 15 kursi. Otomatis kalau mencalonkan lewat PDIP menjadi start awal yang bisa kita lakukan untuk mencalonkan diri, Ujarnya. Rabu 18/09/2019

Bunda Dwi Astutik menambahkan jika nantinya PDIP memberikan rekom kepada dirinya dan menang di Pilwali Surabaya. Wanita aktivis Muslimat NU itu berjanji akan merealisasikan “SDM Unggul Surabaya Makmur”

Dalam keterangannya, wanita komunikatif itu menilai, SDM di Kota Surabaya yang jumlah penduduknya hampir 3 Juta perlu menjadi perhatian khusus baginya.

“Jadi kalau bicara SDM memang perlu sentuhan maksimal. Kalau selama Bu Risma banyak perhatiannya ke Insfrastruktur maka kita harus memenuhi semua-semua yang harus dipenuhi terutama SDM,” Ucapnya.

Sasaran dari SDM Unggul menurut Bunda Dwi Astutik, adalah kaum Milenial dan Ibu-Ibu. untuk program ke depan larinya kepada kaum Milenial, bagaimana kita menyiapkan ekonomi produktif kepada kaum Milenial serta kesehatan ibu dan anak. Itu menjadi perhatian kami nanti, jelasnya.

Saat disinggung bagaimana tanggapan Ibu Khofifah Indar Parawansa. Gubernur Jawa Timur yang juga Ketua Umum Muslimat NU. Ia mengaku mendapatkan apresiasi.

Ibu Khofifah memberikan apresiasi kepada saya selaku Kader Muslimat NU yang mau hadir dikancah perpolitikan (pilwali). Beliau memberikan arahan-arahan dan tetap semangat, itu bahasa beliau. tetap harus bergerak bergerak, dan lakukan ini, ini mbak. Pungkasnya

Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur, Sri Untari, mengatakan, Fit And Proper Test ini merupakan tahap awal dari penjaringan para Calon Kepala Daerah, untuk Surabaya, diakui ada 18 orang yang telah mendaftar di posisi Walikota dan Wakil Wali Kota, terangnya.

Nama 18 orang tersebut nantinya akan diserahkan ke DPP PDIP, untuk selanjutnya direkomendasikan sebagai Calon Kepala Daerah yang akan diusung oleh PDIP, Katanya.

Dikonfirmasi mengenai materi Fit And Proper Test. Ia menambahkan, di antaranya seputar personalisasi calon, komitmen pembangunan hingga materi tentang PDIP.

Sri Untari menyatakan, Kota Surabaya menjadi Kota dengan pendaftar terbanyak di PDIP untuk Pilkada serentak tahun 2020 mendatang, dari 18 daerah kota kabupaten lainnya.

“PDIP mendapatkan kepercayaan masyarakat di Kota Surabaya dan ini bukti jika Surabaya memang kandang Banteng,” Ujarnya.

Dari catatan PDIP Jawa Timur, ada 18 Calon Kepala Daerah yang mendaftar dari beragam unsur masyarakat. mulai dari kalangan : pengusaha, aktivis, politisi hingga kalangan seniman.

Sebagian mereka mendaftar sebagai calon walikota dan sebagian lagi mendaftar sebagai wakil walikota.

Berikut ini nama-nama yang mendaftarkan melalui gerbong PDIP:

1. Dwi Astutik (Muslimat NU Jatim).

2. Dyah Katarina (anggota DPRD Surabaya).

3. Armuji (anggota DPRD Jatim)

4. Anugerah Ariyadi (mantan anggota DPRD Surabaya)

5. Mega Djadja Agustjandra (pengusaha)

6. Sutjipto Joe Angga (pengusaha)

7. Chrisman Hadi (seniman)

8. Sri Setyo Pertiwi (pengusaha)

9. Laksda TNI (Purn) Untung Suropati

10. Fandi Utomo (mantan anggota DPR RI)

11. Warsito (mantan anggota DPRD Surabaya)

12. Gunawan (pengusaha)

13. Haries Purwoko (pengusaha)

14. Lia Istifhama (Fatayat NU Jatim)

15. Achmad Wahyuddin (pengusaha)

16. Whisnu Sakti Buana (Wakil Walikota Surabaya)

17. Ony Setiawan (aktivis)

18. Edy Tarmidy (politisi PDIP)

Maqdar Abdulloh/Menara Madinah