Hilangnya Kesadaran Nurani

Dr. Ir. Hadi Prajoko, SH, MH Ketua HPK Pusat.

Bung Karno telah memprediksi bahwa setelah bangsa ini merdeka, tantangan terbesar bukan lagi penjajah asing, tetapi penjajahan jiwa’ , PENJAJAHAN oleh bangsa sendiri, hilang nya gotong royong, hedonistik, kebijakan semena mena dan prilaku angkuh oleh oknum aparatur penegak hukum, aparatur sipil dan pengkhianatan para kartel kartel partai politik, kartel pemimpin agama, cukong-cukong Mafia penegakan keadilan, Mafia Tanah, Mafia tambang sampai mafia narkoba dstnya, hilang nya moral, keadilan dan rasa kemanusiaan serta ketidakjujuran dalam mengelola negeri sendiri.

Kini, hari ini bentuk penghianatan itu tampak dalam berbagai aspek persoalan bangsa, dipertontonkan tanpa malu-malu di masyarakat: runtuhnya keadilan dan rusaknya moral Para pemimpin lembaga negara dan pemimpin organisasi ke- agama korupsi yang merajalela, penyalahgunaan kekuasaan, ketimpangan sosial, polarisasi politik, hingga lemahnya rasa persatuan, nasionalisme diganti dg otoritarianisme kelompok serta hilangnya arah tujuan kemerdekaan Indonesia yg sebenarnya.

Para pengambil keputusan tidak lagi punya metode, cara , bagaimana jalan keluar mengatasi untuk mampu memberikan kemakmuran , kemuliaan, kesejahteraan, dan perlindungan hukum, menjaga nilai luhur Martabat kemanusiaan, mereka lebih memilih kekuasaan, egoisme kepentingan politik kelompok, tawar menawar kekuasaan, jual beli suara, dari pada memikirkan kepentingan rakyat, kepentingan masyarakat bangsa,itulah yang dinamakan kemakmuran kata kata, kesejahteraan illusi, keadilan semu belaka.

Perjuangan generasi sekarang bukan lagi di medan perang, melainkan di medan moral dan kejujuran, Padang KARUSETRA jiwa’ bangsa, tidak tahu lagi kawan dan lawan, Banyak golongan yang berjuang demi kepentingan keluarga nya, pribadi dan golongan, bukan demi rakyat, bukan demi masyarakat, bukan lagi demi Bangsa negara.

Kita sering melihat sesama anak bangsa saling menjatuhkan hanya karena perbedaan pandangan, perbedaan keyakinan spiritual, sementara nilai gotong royong yang dulu menjadi fondasi akar kekuatan bangsa mulai memudar, Rapuh tanpa daya.

Dalam konteks ini, kutipan Bung Karno mengingatkan bahwa musuh terbesar Indonesia saat ini adalah bangsa Indonesia sendiri ketika kehilangan integritas, nasionalisme , rasa persaudaraan, dan semangat kebangsaan.

Perjuangan masa kini adalah bagaimana kita melawan sifat-sifat yang merusak bangsa dari dalam; seperti keserakahan, koruptor kebohongan, kemanusiaan, radikalisme , hilang nya rasa pengorbanan, hedonistik, keti-dakpedulian, kemanusiaan , kesemenah menahan dan kebencian, agar misi suci – cita-cita kemerdekaan yang diperjuangkan para pendiri bangsa tidak hilang hanya karena ulah segelintir anak bangsa sendiri.

jangan bunuh nalar jiwa’ murni sebagai bangsa.

Renungan Sore
Shang Prajaka