بسم الله *Jangan Batalkan Sedekah*

 

Prof Mahmud Mustain, Guru Besar Teknik Kelautan ITS.

Kalimat judul artikel ini adalah bagian dari ayat Al-Qur’an, yaitu QS. Muhammad (47) ayat 33:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تُبْطِلُواْ صَدَقَٰتِكُم بِٱلْمَنِّ وَٱلْأَذَىٰ
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima).”

Ayat ini mengajarkan tentang pentingnya melakukan sedekah dengan ikhlas dan tidak mencari pujian atau pengakuan dari orang lain. Selain itu, ayat ini juga mengingatkan agar kita tidak menyakiti perasaan orang yang menerima sedekah kita (Meta AI, 2025). Artikel ini mengkritisi ikhlas dan aspek batalnya nilai sedekah.

Sesungguhnya “ikhlas” dan “tidak mencari pujian atau pengakuan dari orang lain” adalah satu pengertian. Tetapi ikhlas memiliki arti yang lebih dalam, aslinya ikhlas adalah “murni” yakni karena Allah SWT semata. Secara umum murni hanya karena Allah SWT dalam melakukan perintahNya dan menjahui laranganNya. Karena Allah SWT-pun ada levelnya, hanya karena diperintah atau pingin pahalanya menjadi level yang berbeda. Karena ingin pahalaNya-pun, ingin di surga atau ingin di dunia juga level yang berbeda. Jadi kalau niat bukan karena Allah SWT, sangat jelas adalah tidak ikhlash.

Kemudian karena apa sedekah bisa batal? Sudah barang tentu batal dalam arti nilai ibadahnya. Hal ini sebab ada dua penyebab yakni mengungkit-ungkit (mengundat-undat) dan/atau menyakiti pada orang yang diberi. Saking besarnya kejelekan kedua hal tersebut, maka bisa mengalahkan kebaikan sedekah.

Kedua penyebab itu sangat logis, sebab betapa tidak baiknya kedua hal tersebut. Mengungkit jelas artinya mengingat ulang atas sedekahnya, ini menjadi bukti memperjelas dan mengokohkan bahwa sedekah bukan niat karena Allah SWT. Sedangkan menyakiti kepada yang diberi, ini jelas menjadi perlawanan filosofinya sedekah yakni menyenangkan.

Alhasil sangat masuk akal apabila bersedekah dengan mengungkit-ungkit dan menyakiti pada yang diberi, akan membatalkan nilai kebaikan sedekahnya. Dengan demikian mari kita tingkatkan motivasi sedekah kita. Kemudian merealisasikan dengan hati-hati terhadap niat ikhlash kita dengan tanpa mengungkit-ungkit dan menyakiti pada orang yang diberi. Semoga bisa demikian aamiin.

Semoga manfaat barokah dan selamat dunia akhirat aamiin.
🤲🤲🤲

Surabaya, 6 Roiul Akhir 1447
atau
28 September 2025
m.mustain