
Catatan Drs. Husnu Mufid, M.PdI Pemimpin Redaksi (Pemred) menaramadinah.com

Suasana sosial ekonomi politik di Indonesia saat ini semakin memanas. Aksi Demo semakin banyak pesertanya. Hal ini tidak lain karena anggota DPR RI joget dan dinaikkan Gaji tunjangan 50 juta serta pajak dinaikkan oleh pemerintah pusat dan daerah. Padahal ekonomi rakyat melemah dan PHK di banyak perusahaan.
Kemudian rakyat marah besar. Akibatnya Indonesia diguncang aksi demo berjilid jilid. Diawali demo di depan Pendopo Pemkab Pati Jateng. Kemudian berlanjut demo besar besaran di Jakarta menuntut pembayaran DPR RI sejak 25. 28, 29 Agustus 2025.
Berbagai elemen masyarakat, ormas. Buruh dan mahasiswa serta Driver Ojol ikut demo secara bergantian. Pulang Buruh dan datang mahasiswa melakukan demo.
Polisi mengantisipasi gerakan demo dengan melakukan tembakan gas air mata. Bahkan menggunakan mobil Rantis untuk membubarkan masa. Naas musibah menimpa Driver Ojol terhindar mobil Rantis polisi. Hingga meninggal dunia.
Amuk masa pun tidak terbentang. Mobil polisi dipukul dan ditempat batu. Bahkan dibakar masa aksi demo. Suasana pun menjadi panas.
Driver Ojol Afan Kurniawan korban terhindar mobil rantis membikin marah seluruh Driver Ojok. Sehingga jalan Jakarta menjadi hijau.
Pengeringan jenazah menuju pemakaman diikuti ribuan Driver Ojol sebagai raya Bela sungkawa. Demikian juga Kapolri Jenderal Listiyo Sigit datang kerumah duka ikut berbelasungkawa.
Ormas Mahasiswa HMI dan GMNI menyatakan pernyataan sikap terhadap institusi polisi. Hal ini memicu organisasi mahasiswa turun kembali melakukan aksi demo. Suasana benar benar semakin memanas. Meminta Bubarkan DPR RI.
