Kongres HMI Kacau, Bikin Warga Surabaya Tidak Simpati

 

SURABAYA, menaramadinah.com -Situasi dan kondisi  Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) XXXI di Gedung Islamic Center, Surabaya berlangsung kacau balau bikin warga Surabaya tidak simpatik.

Warga Surabaya menilai kisruh hingga pecah kaca dan banting kursi menunjukkan kurang inteleknya sebagian  peserta Kongres HMI di acar itu. Jauh dengan nilai Islam dalam hal soal memilih calon pemimpin.

Selain itu, kongres yang menggunakan kekerasan itu bikin rusak citra kota Suraya yang telah dibangun Ibu Risma. Kota yang nyaman dan indah berubah jadi jelek.

“Ya, memang sangat memprihatinkan. Organisasi mahasiswa Islam kok seperti itu. Seharusnya mengedepankan intelektual yang Islami. Juga bikin hancur citra Kota Surabaya,” ujar Jamaludin, SH, MH warga Surabaya.

Juga diucapkan oleh Danang aktivis lingkungan Surabaya mengatakan, lebih baik jangan diijinkan mengadakan kongres di Surabaya. Karena bikin gaduh. Mengingat masa Pandem8 Covud 19 masih berlangsung.

Perlu diketahui bahwa, warga Surabaya mengucapkan hal tersebut diatas. Karena sejumlah peserta kongres anarkis  dan saling lempar kursi hingga menyebabkan kaca gedung pecah.

Tak hanya itu ratusan kursi yang sebelumnya tertata rapi juga porak poranda karena dihamburan peserta kongres. Belum ada laporan korban luka akibat insiden tersebut. Namun, kongres sempat terhenti akibat kericuan i

Anarkis yang berjung perusakan ini memaksa aparat kepolisian masuk dan mengamankan situasi. Sementara di luar arena kongres, massa penggembira juga terlibat ketegangan dengan petugas. Penyebabnya, mereka memaksa masuk namun di hadang petugas.

Informasi yang dihimpun, kericuhan bermula dari keinginan beberapa peserta kongres untuk menghadirkan Badan Koordinasi (Badko) HMI se-Indonesia di arena kongres ditolak mayoritas peserta. Akibatnya, situasi menjadi panas hingga terjadi keributan.

“Ada beberapa peserta yang memicu keributan. Mereka meminta Badko HMI se-Indonesia dihadirkan di lokasi. Itu kan tidak mungkin,” kata Ketua Umum Badko HMI Jawa Timur Yogi Pratama, Selasa (23/3/2021) malam.

Yogi mengatakan, dari 20 Badko HMI, 12 di antaranya sudah hadir di acara kongres. Namun, sisanya berhalangan dan tidak bisa hadir. “Kita enggak tahu badko yang berhalangan entah sakit atau ada urusan lain kan enggak bisa dipaksakan untuk hadir,” ujarnya.

Yogi mengatakan, ada beberapa peserta yang sejak awal membuat ulah, termasuk tadi malam. Bahkan, ada kesan mereka sengaja memperlambat jalannya kongres. Akibatnya, rangkaian kongres molor dari jadwal yang ditentukan. Husnu Mufid