Setelah Dewan Kehormatan PWI memberhentikan Hendri Ch Bangun. Langsung gerak cepat mengadakan Kongres Luar Biasa pada Minggu, 18 Agustus 2024.
Dalam Kongres Luar Biasa itu dihadiri 21 provindi dan terdapat calon Ketum PWI Pusat yang maju yaitu Abdul Munir dan Rajab Ritonga serta Zulmansyah yang siap menggantikan Hendri Ch Bangun akibat sering melakukan pelanggaran.
Tapi sayang sekali Akhmad Munir yang pernah jadi Ketua PWI Jatim dan Rajab Ritonga, mengundurkan diri. Akhirnya Zulmansyah menjadi calon tunggal dan seluruh peserta Kongres Luar Biasa memilihnya secara aklamasi.
Sehingga nuansa demokratis tidak ada. Yang ada semua sepakat memilih calon tunggal dengan suasana riang gembira. Tdak lupa pula memilih Ketua Dewan Kehormatan PWI Pisat yaitu memilih Sasongko Tedjo.
Dalam sambutannya Zulmansyah mengatakan, memastikan bakal menjaga marwah organisasi dan peran sentral PWI dalam mendukung kebebasan pers serta meningkatkan kualitas jurnalisme dan PWI agar lebih berperan dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks.
Lebih lanjut ia mengatakan, dunia jurnalistik saat ini dihadapkan pada perkembangan teknologi digital, fenomena berita palsu (fake news), hingga ancaman terhadap kebebasan pers.
Oleh kareba itu, seluruh pengurus PWI dan anggotanya harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman digital dan tetap pada jalan prinsip-prinsip jurnalisme yang bertanggungjawab.
Sementara Hendry Ch Bangun kepada wartawan menolak Kongres Luar Biasa itu. Karena bersifat Ilegal. Tidak sesuai Peraturan Rumah Tangga. Lahir pula saya masih sehat dan tidak dinyatakan dalam kasus hukum.
“Kongres Luar Biasa itu ulah dari Ketua Dewan Kehormatan Ilham Bintang dan Zulmansyah Bidang Organisasi yang telah dipecat 5 Agustus 2024 oleh PWI Pusat pimpinan saya,”ujar Hendry Ch Bangun.