Pancasila dan Covid 19

Oleh: Abdul Hafid,SH

Kurang lebih wabah melanda seluruh dunia termasuk Indonesia,pademi yg mulai meresahkan seluruh masyarakat membuat kita semua bertamya-tanya,bagaimana jika lock down,bgmn dengan kebijakan Social distancing,physical distancing dan seterus dlm menghadapi dampak kemanusian atas kebijakan pemerintah.

Tentu saja apapun yg di ambil pemerintah berdampak serius dlm segi kehidupan berbangsa ter utama yg di alami oleh masyarakata menengah ke bawah.kerja keras pemerintah bukan lah hisapan jempol dlm menangani wabah agar dapat memutus rantai penularan,memang ini pekerjaan yg tidak mudah,tetapi harus di kerjakan,kebijakan dampak corona masih dalam wacana pemerintah pusat maupun daerah baik dr segi bantuan,sumbangan swasta,bahkan menggelontorkan dana meliyaran rupiah agat dapat membantu kebutuhan masyarakat.sementara korban berjatuhan baik yg menibggal maupun yang masih dalam perawatan,belum lagi di tengah wabah ini masih saja ada yg meanfaat kan demi membangun popularitas politik di atas keresahan tentu ini tisak luput dari konflik politik yang belum usai.

Ada beberpaa stakeholder yang tentu harus sadar dan mawas diri di tengah wabah ini,yang pertama mereka yang berkelompok maupin lembaga yang membuat resah berkepanjangan lewat berbagai media sosial bahkan secara terbuka melawan kebijakan pemerintah pusat.
Yang kedua masyrakat sendiri yang membutuhkan keseriusan pemerintah pusat sampai daerah agar dapat berkoordinasi dan berkomunikasi dengan baik dalam penanganan wabah.
Yang ke tiga Negara dan pihak swasta

Stake holder ini lah yang seharusnya hadir membangun persatauan meningkat kan kesadaran Nasional dengan begitu kuta daoat berkata “Lawan Corona Bersama’ serta menjamin atas dampak sosial dalan memanifestokan keadilan sosial tanpa kecuali sebagai bentuk pengamalan Pancasila.

Oleh karnanya pancasila hadir bukan sebagai daganagan politik dan bukan di perdebat kan tetapi di wujudkan sebagai tindakan yang hari ini keberadaan nya sangat penting.itulah menurut saya hidup bernegara berlandasan fasalah bukan hidup berlandasan kebetulan bahkan keberuntungan.

Berbahagialah kita sebagai bangsa ber adab punya adat,budaya yang telah di ajar kan oleh leluhur kuta masing-masing terlebih kita Bangsa ber Tuhan dan ber Agama yang nemiliki ajaran Etika dan Estetika sesuai yang kita anut dan kita yakini.