Guntur Wahono Gantikan Bupati Riyanto Pimpin DPC PDIP Blitar! Target Raih 22 Kursi DPRD, Buka Pintu ke Masyarakat Luar Struktur”.

SURABAYA–Guntur Wahono, S.E.,anggota DPRD Jawa Tim resmi terpilih menggantikan Drs H. Riyanto (yang juga menjabat Bupati Blitar) sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar periode 2025–2030 dalam Konferensi Cabang (Konfercab) yang digelar di Hotel Shangri-La Surabaya pada Sabtu (20/12/2025).

Dengan latar belakang penurunan kursi partai di DPRD Blitar, kepemimpinannya membawa target ambisius: mengangkat perolehan kursi dari 16 menjadi 22 pada Pemilu 2029 melalui konsolidasi dan kebijakan terbuka yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat.

*Struktur Baru, Penggantian Pimpinan, dan Langkah Konsolidasi Partai*

Selain Guntur sebagai ketua yang menggantikan Bupati Riyanto, Konfercab juga menetapkan Ketua DPRD Blitar Supriadi (Kuwat) sebagai Sekretaris DPC dan Bashori sebagai Bendahara. Penunjukan ini merupakan bagian dari langkah konsolidasi besar yang diinisiasi DPD PDIP Jatim atas arahan DPP, bertujuan memperkuat struktur dan kinerja partai di daerah yang mengalami penurunan suara pada Pemilu sebelumnya.

“Ini penugasan partai — kami diminta menata struktur Blitar agar lebih solid, terbuka, dan kuat,” ujar Guntur yang juga mantan Ketua DPRD Kab Blitar ini.

Fokus utama kepengurusan baru adalah melanjutkan konsolidasi hingga ke tingkat paling bawah (musancab, ranting, anak ranting), yang ditargetkan tuntas awal 2026. Ia juga menekankan perluasan basis perjuangan dengan melibatkan tokoh pertanian, pelaku usaha, komunitas sosial budaya, dan perwakilan Blitar Selatan — langkah yang diharapkan membuat partai tidak hanya berputar di lingkaran internal, tetapi benar-benar menyatu dengan aspirasi masyarakat.

“PDI Perjuangan harus membuka diri — kritik dari pemuda, mahasiswa, petani, hingga media akan jadi bahan evaluasi kita,” tegasnya. Selain itu, komunikasi antara tiga pilar partai (DPC, eksekutif, legislatif) akan diperkuat, dengan penekanan pada aktivitas “turun ke bawah” (turba) agar kader benar-benar dirasakan masyarakat.

Terkait Pilkada mendatang, Guntur menyatakan partai tetap terbuka terhadap calon dari dalam maupun luar, selama melalui mekanisme DPP.

Sebagai figur akar rumput yang aktif dalam kegiatan kebudayaan, Guntur juga menegaskan komitmen menjaga kelestarian budaya leluhur Blitar. “Budaya adalah jati diri — PDI Perjuangan harus berdiri bersama masyarakat menjaga tradisi dan warisan kita,” katanya.

*Motivasi dan Inovasi untuk Ke Depan*

Kepemimpinan Guntur Wahono yang menggantikan Bupati Riyanto di DPC PDIP Blitar datang pada momen krusial, di mana partai perlu bangkit dari penurunan kinerja. Motivasi utama adalah mewujudkan target 22 kursi pada Pemilu 2029 — sebuah tantangan yang tidak mudah, tetapi bisa dicapai dengan semangat kerja keras dan strategi yang tepat.

Inovasi yang ditawarkan adalah kebijakan terbuka yang melibatkan elemen masyarakat di luar struktur partai, yang tidak hanya memperluas basis perjuangan tetapi juga membuat partai lebih dekat dengan rakyat. Ditambah dengan konsolidasi hingga tingkat akar rumput dan perhatian pada budaya lokal, PDIP Blitar diharapkan mampu kembali meraih kepercayaan masyarakat, memperkuat basis ideologis, dan menjadi bagian dari solusi nyata untuk masalah daerah.

Semoga langkah-langkah ini bisa menjadi contoh bagi partai di daerah lain dalam membangun kehadiran yang lebih berarti dan relevan.*Imam Kusnin Ahmad*