
ALIYA MURDOKO, PELUKIS CERITA PANJI DARI SANGGAR DAUN MALANG MENERIMA ANUGERAH KEBUDAYAAN INDONESIA 2025 KATEGORI ANAK DAN REMAJA. Berikut ini ceritanya.

Anak Sanggar DAUN kembali meraih prestasi tertinggi bidang kebudayaan oleh pemerintah Republik Indonesia, kali ini atas nama Aliya Murdoko (usia 15 tahun).

Sebagai pelukis muda yang fokus mengeksplorasi Cerita Panji, Aliya yang bernama lengkap Aliya Sakina Murdoko telah berpameran tunggal karya-karya lukisnya tentang cerita Panji, bahkan sampai dua kali. Pameran tunggalnya dengan tajuk “Panji Sacrifice” berlangsung tanggal 13-23 Januari 2024, kemudian tanggal 3-16 Agustus 2025 kembali berpameran tunggal “Cerita Panji, Menafsir Tradisi Topeng Malangan”, keduanya bertempat di Malang Creative Center (MCC) lantai 5 Jl. A. Yani No. 53, Blimbing, Malang, Jawa Timur.
Malam ini 17 Desember 2025 bertempat di Ciputra Artpreneur Theater Jakarta, Aliya Murdoko bersama 31 orang penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2025, menerima Anugerah Kebudayaan dari Kementerian Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan. Yang diserahkan langsung oleh Fadli Zon, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia.
Aliya Murdoko mendapatkan Anugerah Kebudayaan tahun ini di antara nama besar sastrawan Sutardji Calzoum Bachri “Presiden Penyair Indonesia”, “Si Celurit Emas” D. Zawawi Imron, dan dedengkot kurator seni rupa Indonesia Agustus Dermawan T.
Anugerah Kebudayaan Republik Indnesia kategori seni rupa anak dan remaja ini merupakan penghargaan ke-5 yang diraih oleh anak Sanggar DAUN sejak penghargaan yang pertama, dan uniknya penghargaan kategori ini (seni rupa anak) ternyata tidak pernah bisa diraih oleh anak lain di luar Sanggar DAUN.
Aliya Murdoko belajar pada Sanggar DAUN sejak usia 3,5 tahun, peraih lebih dari 150 penghargaan internasional dan telah berpameran pada even seni rupa anak serta berbagai festival budaya untuk anak di USA, UK, Inggris, Jepang, Jerman, Rusia, Latvia, Bulgaria, India dll sejak usia balita hingga sekarang.
Aliya saat ini bersekolah di SMA National Leader School Malang (NLS) kelas 10 (X).
Tak banyak pelukis yang mengangkat tema cerita Panji, cerita rakyat asli Jawa Timur yang telah masuk daftar Memory of the World UNESCO sejak 31 Oktober 2017. Bahkan Aliya Murdoko sampai hari ini tercatat sebagai satu-satunya pelukis yang telah berpameran tunggal dengan tema cerita Panji.
Cerita Panji telah ditetapkan UNESCO sebagai Memory of the World (MoW) tahun 2017, cerita ini berkembang mulai dari Jawa Timur pada abad ke14 Masehi dan berkembang pesat pada masa Majapahit. Cerita Panji memiliki banyak versi dan tersebar hingga ke wilayah Asia Tenggara. Selain Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sumatra, kisah Panji juga menyebar hingga ke Thailand, Kamboja, Laos, Filipina, Malaysia, Vietnam, dan Myanmar.
Cerita Panji merupakan cerita asli Jawa Timur dengan latar kerajaan Daha atau Kadiri (berpusat di wilayah Kediri Jawa Timur sekarang). Kisah cinta sejati antara Pangeran Panji Inu Kertapati dari kerajaan Daha (Kadiri atau Panjalu) dan Galuh Candrakirana (Dewi Sekartaji) dari kerajaan Jenggala.
Dengan penghargaan ini, Aliya Murdoko membuktikan bahwa Cerita Panji masih terus hidup dan memiliki relevansinya dengan perkembangan jaman dan alam pikir generasi anak dan remaja hari ini.
Salam Budaya!
Arik S. Wartono
Pendiri dan pembina Sanggar DAUN23 Januari 2024
