
Prof Mahmud Mustain,
Guru Besar Teknik Kelautan ITS
Menjadi warga Nahdliyin dalam situasi sekarang ini menggunakan strategi diam adalah sangat baik. Sebab situasi di pusat kepengurusan sekarang sedang dalam keadaan rodok rawan potensi konflik. Bagus mencontoh PWNU Jatim memutuskan milih menjalankan program yang telah diagendakan yakni turba ke PCNU. Artikel ini mendetailkan keistimewaan diam.
Ada hadits riwayat Bukhori dan Muslim yang persis berkenaan dengan hal ini, yakni:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam”
Hadits ini mengajarkan kita untuk selalu berkata baik dan tidak berkata buruk atau jahat. Jika kita tidak bisa berkata baik, maka sebaiknya kita diam saja. Ini adalah salah satu adab yang diajarkan oleh Islam untuk menjaga lisan kita dari berkata yang tidak baik (Modified Meta AI, 2025).
Ada hadits lagi yang lebih vulgar dalam perintah menjaga lisan, diriwayatkan oleh Tirmidzi, yakni:
سَلَامَةُ الْإِنْسَانِ فِي حِفْظِ اللِّسَانِ
“Keselamatan manusia terletak pada menjaga lisannya”
Hadits ini mengajarkan kita bahwa salah satu kunci untuk menjaga keselamatan dan kebahagiaan hidup adalah dengan menjaga lisan kita dari berkata yang tidak baik, seperti ghibah, fitnah, dan kata-kata yang menyakitkan. Dengan menjaga lisan, kita dapat menghindari banyak masalah dan kesulitan (Modified Meta AI, 2025).
Dengan demikian mari kita tingkatkan kehati-hatian kita dalam menjaga lisan. Tetapi di sisi lain seseorang muballigh seperti penceramah, khotib, dll harus bisa berbicara di depan umum dalam rangka penyampaian materi Islam . Seorang pemimpin juga demikian harus bisa pidato. Dengan demikian kita harus seimbangkan antara kemampuan bicara atau pidato dengan hati-hati mengutarakan isi pidatonya tehadap gangguan kebohongan.
Apabila ada keraguan untuk menentukan baik atau tidak dalam bicara, maka lebih baik diam tidak mengeluarkan sepatah katapun. Contoh kasus kondisi sekarang sebagai warga nahdliyyin yang sedang dalam kondisi rawan potensi konflik, maka sangat strategis diam dan kita tunggu insyaAllah tidak lama lagi akan ada solusi yang barokah aamiin. InsyaAllah diam memberikan keistemewaan dalam ikut serta menenangkan suasana.
Semoga pinaringan manfaat barokah selamat aamiin.
Surabaya,
26 Jumadil Akhir 1447
atau
16 Desember 2025
m.mustain
