Wasiat Sunan Gunung Jati

Cirebon – menaramadinah.com
Wasiat utama Sunan Gunung Jati adalah “Ingsun titip tajug lan fakir miskin”, yang berarti
“Saya titip masjid/tempat ibadah dan fakir miskin”. Pesan ini menekankan pentingnya menjaga dan memakmurkan tempat ibadah (termasuk pesantren, madrasah, dan majelis taklim), serta membantu fakir miskin dan kelompok lemah lainnya. Selain itu, ia juga berwasiat untuk memiliki sifat terpuji, menjauhi pertengkaran dan keburukan, serta bersikap jujur dan cinta damai.

Wasiat utama
“Ingsun titip tajug lan fakir miskin”:
Tajug: Merujuk pada tempat ibadah seperti masjid, langgar, musala, serta juga mencakup institusi pendidikan agama seperti pesantren dan madrasah.

Fakir miskin : Mengacu pada kaum yang tidak mampu, fakir, miskin, dan anak yatim piatu, serta santri atau pelajar yang membutuhkan bantuan.
Makna : Berpesan agar umat Islam selalu menjaga, merawat, dan memperhatikan tempat-tempat ibadah dan pendidikan, serta memuliakan dan membantu fakir miskin dan kelompok lemah lainnya.

Wasiat lainnya
Akhlak dan sifat terpuji :
Miliki sifat yang mulia (“Gegunem sifat kang pinuji”).
Jauhi sifat dengki (hasud).
Hormati tamu.

Jauhi pertengkaran dan jangan suka mencela atau berbohong.
Kehidupan sehari-hari:
Berbuat baik kepada sesama.
Cintai perdamaian.
Patuh kepada orang tua dan sayangi keluarga.
Tekun belajar dan bekerja keras untuk menjaga kehormatan dan memenuhi kebutuhan, bukan karena cinta dunia semata.

Bersabar saat diuji dan bersyukur saat bahagia, Jangan melupakan asal-usul agar mengenali leluhur. (hsn)