“GETAR KASIH”: Sinergi Blitar Gema Aksi, Pantai Bersih, Ekonomi Bangkit.

BLITAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar bersama Kejaksaan Negeri (Kejari) Blitar menggelar Gerakan Terpadu Kali Bersih (GETAR KASIH) di Pantai Serang, Kecamatan Panggungrejo.

Aksi kolaboratif ini bukan sekadar membersihkan pesisir, tetapi juga menjadi simbol sinergi lintas lembaga dalam mewujudkan budaya peduli lingkungan yang berkelanjutan, sekaligus memacu potensi wisata dan ekonomi daerah.

Kolaborasi untuk Bumi Blitar

Pantai Serang, dengan keindahan pasirnya yang memikat dan deburan ombaknya yang menenangkan, menjadi saksi semangat gotong royong yang membara. Ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari jajaran Pemkab Blitar, anggota Kejari Blitar, pegiat lingkungan, pelajar, hingga pedagang kaki lima, bahu-membahu memungut sampah yang berserakan di sepanjang pantai.

Kegiatan bersih-bersih pesisir ini tidak hanya menjadi agenda rutin, tetapi juga simbol komitmen kedua lembaga dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung pengembangan sektor pariwisata di wilayah selatan Kabupaten Blitar.

Melalui aksi gotong royong tersebut, pemerintah daerah ingin mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi alam sekitar, terutama di kawasan wisata yang menjadi wajah daerah.

Bupati Blitar, Rijanto, yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang ikut terlibat. Ia menegaskan bahwa menjaga pesisir bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh elemen masyarakat.

Menurutnya, kawasan Pantai Serang memiliki nilai strategis, baik secara ekologis maupun ekonomi.

“Pantai Serang ini selain tempat wisata, tapi juga merupakan bagian dari kekayaan alam yang harus kita pelihara bersama,” ujarnya, Jumat (21/11).

Rijanto menambahkan bahwa kebersihan wilayah pesisir harus dijaga secara konsisten, tidak hanya saat ada agenda bersih-bersih massal. Ia menilai upaya menjaga kebersihan lingkungan berhubungan langsung dengan kenyamanan wisatawan yang datang.

“Kalau kawasan pesisir terjaga, wisatawan lebih nyaman, dan itu otomatis menggerakkan ekonomi warga, mulai pedagang kecil sampai nelayan,” jelasnya.

“Pantai Serang adalah permata Kabupaten Blitar. Kebersihannya adalah cerminan identitas kita sebagai masyarakat yang peduli lingkungan. Jika lingkungan terjaga, wisatawan akan berdatangan, dan ekonomi masyarakat pun akan meningkat,” tambahnya.

Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Blitar, Zulkarnaen, menambahkan bahwa kolaborasi lintas lembaga adalah kunci keberhasilan program-program lingkungan. Kejaksaan, kata dia, tidak hanya berperan dalam penegakan hukum, tetapi juga aktif dalam kegiatan pencegahan yang berdampak positif bagi masyarakat.

“Kami berkomitmen untuk mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan. Lingkungan yang bersih adalah fondasi bagi kesejahteraan masyarakat,” tegas Zulkarnaen.

Lebih dari Sekadar Aksi Simbolis

GETAR KASIH bukan sekadar aksi bersih-bersih sesaat. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Para pegiat lingkungan yang hadir dalam acara tersebut menekankan bahwa aksi nyata harus diikuti dengan edukasi publik yang berkelanjutan.

“Membersihkan pantai memang penting, tetapi yang lebih penting adalah mengubah perilaku masyarakat. Kita perlu mengedukasi generasi muda tentang pengelolaan sampah dan pentingnya menjaga ekosistem pesisir,” kata Bambang salah seorang pegiat lingkungan.

Slamet, seorang pedagang di Pantai Serang, mengungkapkan harapannya agar kegiatan seperti GETAR KASIH dapat dilakukan secara rutin. Ia meyakini bahwa pantai yang bersih akan menarik lebih banyak wisatawan, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan para pedagang.

“Kalau pantainya bersih, pengunjung pasti senang. Kalau pengunjung senang, dagangan kami juga laku,” ujar Babang dengan senyum sumringah.

Hal senada disampaikan Endang dan Wati. Menurutnya kalau kegiatan serupa giat dilaksanakan kentungan bersama bisa diraih. ” Pengelola untung. Masyarakat ya…untung,” tambahnya.

Menjadikan GETAR KASIH sebagai Budaya Kolektif

Menutup sambutannya, Bupati Rijanto mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Blitar untuk menjadikan GETAR KASIH sebagai budaya kolektif. Ia berharap, semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan dapat terus membara di setiap hati warga Blitar.

“Mari kita jadikan GETAR KASIH sebagai gerakan yang berkelanjutan. Mari kita wariskan lingkungan yang bersih dan lestari kepada generasi penerus. Semoga Allah SWT meridhoi setiap langkah kita dan memberikan kebaikan bagi Kabupaten Blitar,” pungkas Rijanto.

GETAR KASIH adalah bukti nyata bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil. Dengan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan, kita dapat mewujudkan Blitar yang bersih, indah, dan sejahtera. Mari teruskan kebiasaan baik ini, karena setiap tindakan kecil kita akan memberikan dampak besar bagi masa depan bumi Blitar.*Imam Kusnin Ahmad*