
SURABAYA | menaramadinah.com- – Banyaknya pengguna jalan dikampung kampung Surabaya merasa terganggu akibat sering jalan ditutup untuk kegiatan perkawinan, tujuh belasan dan pengajian bikin Walikota Surabaya angkat bicara.
Oleh karena itu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bakal memperketat izin penggunaan badan jalan untuk tenda hajatan pribadi seperti pernikahan, tujuh belasan dan pengajian yang dinilai bikin pengendara motor dan mobil tidak bisa menggunakan jalan.
Pihaknya segera berkoordinasi dengan Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan untuk membahas dan menetapkan standar baku dalam penerbitan izin penggunaan badan jalan untuk tenda hajatan.
Menurut Eri, tujuan utama pengetatan ini adalah memastikan fungsi vital jalan raya, terutama sebagai jalur utama dan jalur darurat tetap berjalan tanpa hambatan
“Fenomena penutupan jalan, terutama di kawasan seperti Tambang Boyo, Wonokromo dan kampung kampung lainnya di Surabaya. Mengingat Jalan raya adalah milik publik dan penggunaannya harus mendapat izin karena mengganggu fungsi jalan,” ujarnya kepada wartawan.
Eri menandaskan, bahaya fatal akibat penutupan jalan yang tidak terkontrol dengan merujuk insiden di masa lalu. Dia meminta masyarakat untuk segera melaporkan penutupan jalan yang mengganggu kelancaran lalu lintas.
“Kita pernah punya pengalaman pahit, ambulans tidak bisa lewat, mobil Pemadam Kebakaran (PMK) dan Mobil Ambulan tidak bisa bergerak. Akibatnya macet dan bahkan ada pasien yang terlambat ditangani. Ini adalah kesalahan kita bersama jika fungsi jalan untuk keselamatan publik terabaikan,” paparnya.
Menanggapi adanya izin yang sudah dikeluarkan Polsek setempat, Eri akan meminta koordinasi dengan Kapolrestabes dan Kasatlantas Surabaya agar setiap izin harus memuat batasan teknis yang
“Saya akan koordinasi dengan Pak Kapolres. Ketika Kapolsek memberikan izin, harus dilihat apakah jalur tersebut merupakan jalur utama. Dan yang paling penting, harus disampaikan berapa lebar maksimal tenda yang diperbolehkan agar tidak menutup total atau mengambil hingga tiga perempat badan jalan,” jelasnya.
Sebagai solusi jangka panjang, Eri Cahyadi menyatakan Pemkot Surabaya akan terus membangun gedung serbaguna meskipun belum di semua wilayah.
“Ini adalah upaya kami agar masyarakat dapat mengurangi penggunaan jalan raya untuk acara,” ucapnya.
Husnu Mufid
