Kisah Alumni PMII Rayon FKIP UNEJ 2006 Bertugas di Provinsi Maluku sebagai Guru SDN 15 di Perbatasan

Alumni PMII Rayon FKIP UNEJ 2006 Fani Ahmad Ariwibowo kini bertugas di Propinsi Maluku sebagai seorang guru SDN. Berikut ini pengakuannya kepada Husnu Mufid Pemred menaramadinah.com:

Fani Ahmad Ariwibowo, S. Pd,. Gr.
Bertugas di pulau buru, kabupaten Buru Provinsi Maluku sejak 2017. Program Guru Garis Depan yang dicanangkan pemerintah untuk pemerataan Guru di daerah terpencil di Indonesia.

Saya bertugas di SDN 15 Lolong Guba, yang terletak di dusun derlale kecamatan Lolong Guba, kabupaten buru. Sejak berdiri tahun 2011 sampai saat ini sekolah belum teraliri listrik PLN dan tanpa tower sinyal Telkomsel.

Pembelajaran yang diharuskan oleh pemerintah harus berbasis digital padahal sarana dasar seperti listrik dan sinyal belum sampai ke sekolah kami. Pada saat ujian Assessment Sekolah kami harus membawa murid ke kecamatan menumpang ke sekolah yang ada sinyal dan listrik.

Guru harus memfasilitasi mereka dengan menjemput dan menanggung akomodasi selama ujian. Jarak dari sekolah ke jalan aspal kecamatan kurang lebih 8 Km, jalan berbatu, tanah dan jurang disebelah kanan kiri. Letak yang berada di atas gunung dan seringnya hujan membuat jalan menuju sekolah hanya bisa ditempuh dengan sepeda motor rakitan (grandong) tidak bisa mobil.

Masyarakat bermata pencaharian tambang emas dan perkebunan. Keadaan ekonomi yang membuat masyarakat harus mencari kebutuhan hidup harus bekerja di tambang emas, dengan mencari dengan mendulang emas, tromol emas, dan mencari material emas melalu lubang yang dibuat manual. Seluruh anggota keluarga tinggal di sekitar tambanh dan jauh dari kampung dan sekolah.

Anak-anak banyak ikut orang tua mereka karena di kampung sepi dan tidak ada yang menemani mereka saat dirumah sendirian. Pihak sekolah harus selalu berkoordinasi dengan komite, tokoh masyarakat, orang tua agar mengijinkan anak-anak mereka kembali ke kampung dan bersekolah untuk masa depan mereka.

Pendidikan menjadi salah satu alat agar mereka bisa memupuk asa agar bisa menatap masa depan lebih baik. Sekolah Dasar yang ada di Dusun derlale menjadi salah satu pendidikan yang menggratiskan pendidikan bagi seluruh siswa.

Kesan mengajar di daerah terpencil yang terletak jauh dari tempat tinggal adalah tantangan tersendiri bagi seorang guru. Dimana guru itu ditugaskan pasti akan menjadi pencerah bagi orang-orang di sekelilingnya.

Dengan mengajar disekolah ini saya menemukan jati diri sebagai guru ditempa, bagaimana rasa syukur, rasa bahagia ketika melihat anak-anak didik mendapatkan pendidikan, bisa mendengar mereka melanjutkan ke jenjang SMP, SMA adalah kebahagian tersendiri bagi seorang guru.
Bagaimana urip itu urup agar bermanfaat bagi sesama manusia, bermanfaat bagi lingkungan sekitar.