Gus Iqdam Beri Nasihat Agar Ekonomi Bangkit, Pada Acara Halal Bihalal BUMD – UMKM Bersama Mak Khofifah dan Mas Emil Dardak.

SURABAYA – Gubernur Jawa Timur, Mak Hj. Khofifah Indar Parawansa berhalal bihalal bersama jajaran komisaris, direksi dan pegawai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), anak perusahaan BUMD, dan pelaku koperasi hingga UMKM Jawa Timur. Acara dilaksanakan di Jatim International Expo (JIE) Convention Exhibition, Jalan Ahmad Yani Surabaya, Kamis (10/4).

Ada 8.000 insan BUMD dan pelaku KUMKM Jatim yang hadir. Dalam acara yang dihadiri Gus KH Muhammad Iqdam Kholid ( Gus Iqdam )itu, Mak Khofifah menekankan pentingnya saling menjaga semangat dan sinergitas guna meningkatkan produktivitas di tengah dinamika ekonomi global yang sedang terjadi.

“Harapannya Panjenengan semua di tengah dinamika kontraksi ekonomi global hari ini tetap memiliki semangat dan kekuatan bahwa Insya Allah ekonomi di Jatim akan terjaga dengan baik melalui sinergitas seluruh kekuatan, elemen dan institusi di Jawa Timur,”ujar Mak Khofifah.

Mak Khofiafah mengingatkan, bahwa di setiap tantangan selalu ada peluang. Karena itu berbagai pemikiran out of the box yang di dalamnya ada inovasi, kreativitas, sinergi dan kolaborasi sangat dibutuhkan.

Keberadaan BUMD, Koperasi dan UMKM juga menjadi penting sebagai salah satu penyumbang PAD APBD dan tulang punggung perekonomian Jawa Timur. Ia pun menegaskan perlu adanya upaya membangun ketahanan dari bawah yang kuncinya adalah koperasi, UMKM serta BUMD.

“Sudah saatnya Jawa Timur menguatkan sektor-sektor kunci, baik itu energi, pangan, logistik, maupun pembiayaan, yang semuanya dapat diperkuat melalui peran aktif BUMD,” ujarnya.

BUMD lanjut Mak Khofifah, bukan sekadar perusahaan milik daerah tetapi sebagai bagian ekonomi strategis pemerintah provinsi yang bisa menjangkau sektor-sektor vital. Seperti, pangan, energi, air, logistik, pembiayaan, dan digitalisasi layanan publik.

Salah satu peran vital BUMD, Koperasi dan UMKM adalah dalam upaya bersama untuk memutus mata rantai rente (rentenir) yang seringkali terjadi di para pelaku usaha ultra mikro melalui program zakat produktif. Melalui zakat produktif, harapannya bisa memberikan ruang gerak bagi pelaku usaha ultra mikro, untuk keberlangsungan usaha mereka.

Hal senada juga disampaikan Wagub Emil Dardak. Wabub mengajak seluruh elemen BUMD, koperasi dan UMKM untuk berbenah dan bersiap diri menyongsong masa depan Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara. “Definisi gerbang baru nusantara adalah sebuah konsep yang menjemput masa depan,” kata Emil Dardak.

Wagub menyebutkan terdapat delapan key point Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara yang di antaranya adalah peran Jatim sebagai pengatur arus komoditas. Di masa depan nantinya, daerah lain, bahkan negara lain akan terus melakukan inovasi yang berkerajan.

“Kita harus berbenah, mengantisipasi masa depan. Kita bukan menerima barang, kita yang mengatur arus barang,” tegasnya

Sementara, Gus Iqdam memberi tausyiah cara agar rezeki dilancarkan juga barokah.

“Yang pertama, jangan pernah tinggalkan perkara fardhu kepada Allah karena kesibukan, ” ujar Gus Iqdam yang juga pendiri Majlis Sabilul Thoubah Karanggayam Srengat Blitar ini.

Gus Iqdam juga menganjurkan untuk melakukan hal lainnya seperti salat sunnah entah salat tahajjud, sholat hajad, salat syuruq, dll. Ia yakin salat sunnah juga membantu, tetapi jangan dilupakan apabila kelak sudah meraih kesuksesan.

“Yang kedua, ketika panjenengan berusaha, menjalankan pekerjaan itu jangan sampai menyakiti mahkluk lain. Bila panjenengan sesama pelaku usaha ya perbaiki produk sendiri, perbaiki cara bisnis sendiri tapi jangan sampai menjatuhkan orang lain, jangan sampai merusak usaha orang lain, jangan gibah,” ungkap Gus Iqdam.

Selanjutnya, Gus Iqdam mengingatkan agar semua pelaku usaha meniatkan diri bekerja untuk keluarga bukan untuk diri sendiri, dan tidak dianjurkan terlalu menumpuk harta secara berlebihan. Selain itu ia juga mengingatkan agar masing-masing orang berusaha untuk istiqomah dalam salah satu ibadah sunnahnya.

“Pengen sukses, ingin tambah jaya,pengin tambah makmur, panjenengan semua harus istiqomah ibadahnya hingga memiliki keistimewaan religius, “ kata pengasuh Ponpest Mambaul Hikam II ini.

Keempat, tidak boleh memforsir (memaksakan) diri sendiri. Dikatankan Gus Iqdam, ia sering menemui pelaku usaha yang kondisi tubuhnya kurang sehat karena terlalu memaksa untuk menabung hingga lupa kesehatan.

“2 tahun lalu saya seperti itu. Boleh bekerja keras tetapi konsumsi untuk diri sendiri juga dipenuhi. Misalkan panjenengan pengen beli apa ya monggo beli saja, jangan lupa apresiasi untuk tubuh kita sendiri, ” tegasnya.

“Yang terakhir, jika berhasil.. Jangan merasa harta yang didapatkan adalah hasil kerja kerasmu. Melainkan semua rezeki yang kita perolah dari Allah SWT, jangan sombong. Ketika rezeki datang begitu cepat maka itulah cobaannya, ” pungkas Gus Iqdam.*Imam Kusnin Ahmad*