Wakil Sekretaris PWNU Jatim Prof KH M. Noor Harisudin Ikuti Dakwah Internasional di Jepang.

SURABAYA- Wakil Sekretaris PWNU Jatim yang juga Guru Besar UIN Kiai Haji Ahmad Siddiq Jember mendapat undangan PCINU Jepang untuk mengikuti Dakwah Internasional mulai 28 Februari hingga 14 Maret 2025.

Dalam dakwah melalui Khutbah Jumat di Masjid NU at Taqwa Ibaraki (28/2), Prof Haris yang juga Direktur World Moslem Studies Center (Womester) itu
mengimbau Muslim Jepang untuk mempersiapkan diri menyambut Ramadhan 1446/2025.

Prof Haris yang juga
Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian dan Pelatihan MUI Jawa Timur itu dalam keterangannya dari Ibaraki, Jepang, Sabtu, melaporkan imbauan itu disampaikan kepada Muslim Jepang untuk mempersiapkan diri dengan baik senyampang menjumpai Ramadhan tahun 1446 H/2025.

“Tentu sangat disayangkan jika bulan yang penuh berkah ini lewat begitu saja. Meski tanpa menafikan tantangan yang dihadapi seorang Muslim di Jepang sendiri, ada lima hal yang perlu dipersiapkan menjelang Ramadhan,” ujar Prof Haris dalam surat tertulisnya.

Pertama, persiapan dengan ilmu. “Apa yang kita lakukan harus didasarkan pada ilmu. Puasa kita, itikaf kita, dan sebagainya harus pakai ilmu. _Waman bighairi ilmin ya’malu, a’maaluhu marduudatun la tuqbalu_. Barangsiapa yang beramal tidak menggunakan ilmu, maka amalnya akan ditolak,” kata Prof Haris.

Kedua, adalah manajemen amal. “Sayang sekali, jika seorang Muslim tidak memperbanyak amal di bulan Ramadlan. Rasulullah bersabda _Man alima wa amila, ‘allamallahu ma lam ya’lam_. Barang siapa mengetahui dan mengamalkan ilmu yang diketahuinya, maka ia akan diberi ilmu yang tidak diberikan pada manusia yang lain,” katanya.

Selain dua hal tersebut, hal ketiga yang perlu disiapkan adalah penyucian jiwa. “Ketiga, hati yang bening kita siapkan dalam menyambut Ramadlan 1446 H. Allah SWT berfirman dalam QS, as-Sayms 9-10: _Qad aflaha man zakkaaha. Waqad khaaba man dassaaha_. Artinya: Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwa dan merugi orang yang mengotori jiwa,” ujarnya.

Keempat, persiapan lainnya adalah finansial. Ibadah seperti zakat, infak dan wakaf juga perlu dilakukan di bulan Ramadlan. Ibadah Maliyah/Mal ini sangat penting menjadi penyempurna ibadah puasa oleh setiap Muslim.

Terakhir atau kelima, persiapan fisik. “Karena ibadah puasa menggunakan fisik. Ibadah yang lain mengiringi puasa juga pakai fisik. Termasuk ibadah malam untuk malam lailatul qadar. Apalagi Muslim Jepang di tengah aktivitas kerja rutin,” tukas Pengasuh Pesantren Darul Hikam Mangli Jember ini mengakhiri khutbahnya.

Hadir ratusan jamaah yang merupakan warga negara Indonesia, Pakistan, India, Turki, Sri Langka, Bangladesh dan sebagainya yang memenuhi masjid tersebut. Khutbah berjalan khusyuk dan khidmah mulai jam 12.00-12.30 waktu setempat.

Khutbah disampaikan dalam Bahasa Inggris dan Indonesia, mengingat jamaah non-Indonesia yang mencapai hampir 50 persen jamaah pada Jumat hari itu.

Selain Prof Haris, peserta program Dakwah Internasional adalah KH Moh Romli MPdI dan DR KH Mas’ud Ali MPdI, yang keduanya berdakwah di Malaysia pada waktu yang sama (28/2 – 14/3). *Imam Kusnin Ahmad*