
SURABAYA–Hj. Arifatul Choiri Fauzi terpilih sebagai Nahkoda Baru PP Muslimat NU dan Mak Hj.Khofifah Indar Parawansa terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pembina Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), periode Th 2025–2030.
Keduanya terpilih dalam Kongres Ke-18 Muslimat NU yang dipusatkan di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jumat (14/02/2024).
Keputusan tersebut berdasarkan hasil musyawarah tim 9 di arena Kongres. Terpilihnya Khofifah ini sebagaimana hasil musyawarah yang disampaikan oleh Ketua PW Muslimat NU Jabar Hj Ella Giri Komala, salah satu anggota tim 9. “Kita sama-sama memutuskan dengan pertimbangan dan memperhatikannya, dan seterusnya memutuskan, yang terpilih untuk menjadi Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU masa khidmat 2025-2030 adalah Hj Khofifah Indar Parawansa,” ujar Ella, Sabtu (15/2/2025).
“Maka dengan demikian, Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU ialah Ibu Hj (Hc) Khofifah Indar Parawansa,” ungkap Nyai Masruroh diikuti tepuk tangan peserta kongres.
Diketahui, tim sembilan merupakan peserta Kongres berdasarkan perwakilan zona, meliputi zona Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur serta, PW Muslimat NU yang memiliki jumlah Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU terbanyak.
Mereka adalah Ketua PW Muslimat NU Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Riau, Sumatra Utara, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Sulawesi Selatan.
Usai terpilih, Khofifah kemudian menawarkan tiga nama kepada para peserta Kongres Ke-18 Muslimat NU, yaitu Arifatul Choiri Fauzi, Siti Aniroh, dan Ulfah Masfufah untuk dipilih menjadi Ketua Pimpinan Pusat Muslimat NU 2025-2030.
Peserta Kongres Ke-18 Muslimat NU sepakat memilih Arifatul Choiri Fauzi sebagai Ketua PP Muslimat NU 2025-2030.
Arifah yang kini sedang menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di kabinet Prabowo Subianto.
Selanjutnya, kepengurusan lengkap PP Muslimat NU 2025-2030 akan dibahas oleh Ketua Umum Dewan Pembina, Ketua PP Muslimat, perwakilan PBNU, dan tim 7 dari Pimpinan Wilayah Muslimat NU Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Riau, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Maluku Utara yang tergabung dalam tim formatur.
Tentang Dewan Pembina di Muslimat NU Kongres Ke-18 Muslimat NU salah satunya menghasilkan keputusan penambahan struktur baru, yakni adanya jajaran Dewan Pembina. Keputusan tersebut berdasarkan hasil koordinasi beberapa hari terakhir dalam Kongres Ke-18 Muslimat NU yang didampingi dua orang Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Tugas dan fungsi Dewan Pembina sama halnya dengan jajaran pengurus syuriyah dalam struktur kepengurusan Nahdlatul Ulama. Selain itu, Kongres Ke-18 Muslimat NU menetapkan bahwa pengurus harian dipimpin oleh seorang Ketua. Sebagaimana layaknya jajaran pengurus tanfidziyah dalam struktur NU. Artinya, pucuk pimpinan pengurus harian di PP Muslimat NU bukan lagi menggunakan jabatan “Ketua Umum” seperti periode-periode sebelumnya.
Sidang pleno pemilihan ini selesai sekira pukul 02.15 WIB dini hari.
Acara selanjutnya yaitu penutupan Kongres ke-18 NU pada Sabtu (15/2/2024) pukul 14.00 WIB. *Imam Kusnin Ahmad*