Catatan Dr. Hadi Prajoko, SH, MH Ketua HPK Pusat.
Ketika Charlie Chaplin memutuskan untuk menikahi Oona, yang usianya 30 tahun lebih muda darinya, dikatakan bahwa keputusannya adalah CINTA SEJATI.
Dia berkata kepada Oana: Sayang, Aku Menikahi Dirimu agar Aku bisa mengajarimu cara hidup bagaimana cara mencapai Impianmu, bagaimana cara mencapai cita-citamu. Aku tahu bahwa Kebahagiaanmu adalah jika Cita-citamu tercapai, sedangkan Kebahagiaanku jika Aku berhasil mengantarmu mencapai Cita-citamu sebelum Saya Mati. Capailah Cita-citamu, aku dukung penuh, agar aku Mati dengan bahagia.
Lalu Oana menjawab: Oh, Tidak, Charlie, Aku bersedia Anda nikahi, karena Anda dapat mengajari saya Cara menjadi Dewasa, Cara menjadi Matang, dan sebaliknya , Aku Berjanji akan mengajarimu, supaya Dirimu tetap Awet Muda dan Keren sampai Akhir Hayatmu. Dirimu telah menunjukkan Cinta Sejati kepadaku, nyata telah banyak mendukung Cita-citaku, Dirimu telah merubah hidupku secara dramatis. Bukan hanya secara lahiriah, tetapi lebuh dari itu, Pandanganku tentang Hidup ini berubah luar biasa sejak berhubungan denganmu. Bagiku Ini adalah pernikahan yang luar biasa, Aku tidak mau berpisah denganmu apapun keadaanmu.
Akhir cerita, Mereka berdua Menikah, saling mencintai, hidup bersama hingga Charlie meninggal. Mereka yang mencintai tidak keras, tidak kesal, tidak melarikan diri, tidak meninggalkan, Tidak saling memyembunyikan alasan yang membuat rapuh cinta mereka.
Saat itulah mereka berdua menyusun lagu Candilejas (Limelight), dan salah satu liriknya mengatakan sesuatu: Anda datang kepada saya ketika saya pergi, Dirimu datang kepadaku adalah cahaya, sedangkan Aku adalah Abu Senja. Terimakasih didedikasimu untuk Cinta Sejatimu, Oona….❤️