
Puisi Anto Narasoma
presiden,
kata-kata yang kau kredo
begitu njelimet, kusut, dan lucu. seperti uraian rambut-rambut dalam kumparan janggut
di dagunu
ketika kau bingung mengucap kata dalam bahasa shanghai
di puisimu : ping dan pong berlomba-lomba
saling _smash_ di lapangan bulu tangkis
o aku tertawa setelah
kata-kata yang kau ucap.
bergelimang dalam waktu
dari himpunan penyair
yang menumpahkan kata-kata ke dalam sekumpulan sajak : mau ping bilang pong
maka beterbanganlah
sekumpulan diksi
ke segenap keindahan dari balik kalimat yang patah-patah
aku larut di antara pembebasan kata dari maknanya. sebab uraian kata dan daya ucap yang meluncur dari celah bibirmu : membangun struktur bacaan yang membingungkan sajakmu sendiri
*Palembang*
1 Mei 2024