
Banyuwangi, 9 Januari 2025
Orang lebih kenal dengan menyebut Pondok Pesantrennya Pak Anas. Padahal pondok itu sudah dirintis sejak tahun 60an oleh perantau dari Pulau Madura, K.H. Achmad Musayyidi.
Nama pondoknya Mambadi’ul Ihsan. Sekarang tumbuh kembang menjadi Yayasan Mambadiul Ihsan, memangku pondok pesantren diberi nama Daar Al Islam. Luar biasa dalam waktu beberapa belas tahun saja, pondok pesantren ini sudah menasional. Santrinya sudah ribuan. Dilengkapi juga dengan lembaga formal mulai TK, SD, SMP, MA, SMA, SMK, SMK Negeri sempai universitas Islam Cordaba. Kemudian juga ada lembaga dinniyah dan program Tahfidzul Qur’an.
Dikelola dan ditangani oleh tenaga profesional di bidangnya. Pengasuh pondok dipercayakan kepada K.H. Masykur Wardi, Nyai Hj. Murtasimah, K.H. Sukron Makmun, M.Ag. (Gus Sukron), sementara pengasuh pendidikan formal ada tokoh-tokoh pendidikan Banyuwangi di antaranya H. Sulihtiono, M.M., M.Pd., H. Saroni, Tofiq, M.Pd. M.M., Dr. Agus, Dr. H. Umar Said, M.Pd., H. Magiono, M.Pd. dan banyak tokoh-tokoh lokal lainnya.
Pesantren yang digagas apik oleh H. Abdullah Azwar Anas, M.Si. tidak sekadar lembaga pendidikan pada umumnya, dengan sengaja melibatkan designer kelas nasional mulai dari bangunan infrastruktur sampai suprastruknya.
Satu di antaranya konsultan pendidikan Dr. Sayed Hyder Ali, Director Academy Affairs Lazuardi, Jakarta.
Beberapa pejabat pusat, menteri Kabinet Presiden Jokowi banyak yang ikut serta membesarkan pondok itu. Makanya tidak butuh waktu lama untuk membesarkan.
Pengawalan ketat untuk menjaga kualitas layanan. Benar-benar dioptimalkan layanan keamanan, kenyamanan dan lingkungan yang bersih.
“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, kami dan seluruh steakholder fokus untuk pengawalan pra dan pasca pembelajaran, ujar H. Sulihtiono, pensiunan Kadisdik Banyuwangi itu.
Dibenarkan oleh H. Saroni bahwa prioritas utama adalah optimalisasi layanan. Dukungan tenaga edukatif, para ustadz, ustadzah, guru, dosen dan tenaga kependidikan lain memiliki kualifikasi yang kompeten karena proses rekrutmennya ketat banget”, ujar pensiunan Kasek SMP Bertaraf Internasional itu.
Setelah dinyatakan sebagai pesantren paling bersih tingkat nasional, selanjutnya segera digagas mulai tahun ini layanan Pesantren Kelas Internasional. Jadi masih kelas khusus, belum semuanya. Berlanjut nantinya diupayakan seluruh kelas bertaraf internasional.
Bukan lagi mimpi, Banyuwangi bakal punya pesantren berkelas internasinal. Daar Al Islam Karangdoro, Banyuwangi siap goes international program.
MR Jurnalis Menaramadinah.com