Aisyatul Azizah Jadi Ketua Fatayat NU Kota Blitar 2024-2029.

BLITAR-Pimpinan Cabang Fatayat Kota Blitar punya Ketua Baru. Namanya Aisyatul Azizah. Iza panggilan karibnya terpilih sebagai Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kota Blitar masa khidmat 2024-2029 dalam Konferensi Cabang (Konfercab) VIII yang digelar di halaman SD Islam Kota Blitar, Jalan Semeru, Kelurahan Kauman, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar (28/12/2024).

Iza, jadi ketua setelah didukung suara mayoritsas suara hak pilih dari Pimpinan Ranting (PR) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU se-Kota Blitar.

Iza menyampaikan bahwa amanah ini merupakan amanah bersama dengan niat khidmah kepada jamiyah. “Bismillah, mari kita laksanakan amanah bersama-sama dengan niat khidmah kepada Nahdlatul Ulama, khususnya Fatayat NU Kota Blitar,” katanya.

“Segala usulan para sahabati semua di forum komisi dan pleno tadi akan menjadi pertimbangan kami dalam menyusun program kerja sehingga tercapai cita-cita Fatayat NU Kota Blitar,” tambah Iza.

Selain itu, perempuan berusia 28 tahun ini juga menyampaikan terima kasih dan berharap bimbingan dari para senior dalam menjalankan tugasnya ke depan.

“Terima kasih kepada ketua dan pengurus sebelumnya, semoga khidmah panjenengan semua di Fatayat NU menjadi catatan baik untuk mengantarkan diri mencapai Ridho-Nya, serta mohon keikhlasannya dalam membimbing dan memberi arahan untuk kami ke depannya,” ucapnya.

Sebelumnya, Koordinator Bidang Pengembangan Organisasi dan Pengkaderan Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jatim, Siti Kusnul Kotimah, mengapresiasi Fatayat NU Kota Blitar.

“Pimpinan wilayah mengapresiasi atas sehatnya organisasi PC Fatayat NU Kota Blitar sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua PCNU Kota Blitar,” ujarnya.

“Tertib organisasi berarti organisasi itu sehat. Sebaliknya, kalau tidak tertib berarti tidak sehat,” imbuh Perempuan asal Kabupaten Tulungagung ini.

Siti Kusnul Kotimah menuturkan bahwa budaya baik bisa dilanjutkan dan hal yang perlu perubahan bisa dikembangkan. “Budaya yang baik silakan untuk dilanjutkan dan hal yang perlu perubahan silakan untuk dikembangkan,” pungkas Kusnul.*Imam Kusnin Ahmad*