
Genteng, 22 Desember 2024
Kewajiban sekolah melayani seluruh siswanya dalam merayakan hari besar agamanya. Mereka wajib diperlakukan adil, sama haknya sebagai warga negara bukan jumlahnya. “…ini amanat Undang- Undang kita, wajib dilaksanakan”, ujar Kasek Bunda Hj. Wahyu Handayani, M.Si.
Terlihat di acara prosfesi seremonial perayaan Nataru itu menunjukkan terlibat dari bahasa tubuhnya, seraya turut gembira sambil menyalakan lilin atas permintaan panitia. Di dampingi oleh pengurus komite dan konsultan pendidikan, Kasek senior yang tinggal menghitung hari tiba saat pensiun, menyampaikan pesan dalam pidatonya “dengan sungguh-sungguh beragama tentu kehidupan akan damai. Bukankah agama hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menciptakan perdamaian.
Menerapkan ajaran cinta kasih, gotong royong sebagai wujud harmonisasi dalam keragaman”.
Pendeta Tommy K beserta istri dalam kesempatan itu juga berpesan agar budaya berbasis nilai toleransi terus menerus dipupuk agar tumbuh kembang menjadi dasar pergaulan sosial yang sehat. SMP 2 Genteng sebagai sekolah moderasi patut menjadi rujukan bagi sekolah-sekolah lain.
Terima kasih kepada warga sekolah, yang dipimpin oleh seorang Ibu Kasek yang visioner dan dukungan komite sekolah.
Hadir juga dalam acara itu perwakilan beberapa guru umum, guru agama Hindu dan Islam.
H. Mochammad Rifai, M.Pd. selaku konsultan pendidikan memandang penting dalam konteks bernegara mengembangkan sikap toleransi saling membantu dan menguatkan rasa persaudaraan sebangsa. Tidak boleh ada diskriminasi sekecil apapun karena perbedaan yang mutlak adanya”. Juga sejalan dengan ketua komite sekolah, Drs. Supriono, M.Si.
Sekolah dengan segudang prestasi itu benar-benar inspiratif. Sekolah yang menjunjung nilai-nilai keluhuran dengan semangat menyiapkan generasi muda yang cerdas berjiwa kebangsaan yang kuat.
Husnu Mufis, Jurnalis Menaramadinah.com.