Tulisan Bunda Rini yang Mengharukan dan Inspiratif

Surabaya-Menaramadinah.com Minggu Legi, 15 Desember 2024 “Keheningan Alam Mengajarkan Keagungan yang Tak Berbatas”
Bunda Rini, mengawali tulisan nya.
Nur Habib, jurnalis Menaramadinah.com membuat catatan dari kegiatan diskusi orang-tua dengan psikolog pada acara “Songsong Masa Depan Cerah’ mini review, sebagai berikut:

Setelah membaca tulisan Ibunda Rania, saya harus beberapa kali mengusap air mata yang mengucur tanpa terasa dan menahan sesak nya dada seraya menahan tangis yang mau meluap. Betapa berat rasa yang ditanggung para orang tua anak-anak istimewa gangguan dengar, namun juga ikut bangga dan terharu melihat anak-anak itu bisa mendengar dan berbicara serta berprestasi, sebagai apapun mereka, kami bisa nya mendoakan semoga anak-anak itu berguna bagi dirinya masyarakat bangsa dan negara, seperti Rania Azzahra Prita Dharmawan, gadis kecil yang cantik dan manis, yang menekuni hobi modelling dan mewarna serta melukis.
Berikut ini adalah tulisan lengkap nya Bunda Rini.

“Keheningan Alam Mengajarkan Keagungan yang Tak Berbatas”
Keheningan yang dialami oleh putri sulung kami (Rania) membuat kami belajar memahami arti
kelembutan dan kasih sayang yang Tuhan berikan.
Dalam desiran angin, terdengar bisikan pesan cinta dari-Nya.
Berawal dari tahun 2015 kala Rania usia 2 tahun, tidak nampak perkembangan bahasa yang berarti dari
nya. Kami pun membawa putri sulung kami ke dokter spesialis anak, setelah kami menceritakan segala
keraguan kami akan perkembangan bahasa Rania, dokter anak pun menyarankan untuk konsultasi ke
poli THT.
Hari yang dinanti pun tiba, betapa kami terkejut mendengar ulasan hasil pemeriksaan tes BERA yang
menyatakan anak kami mengalami gangguan pendengaran sangat berat 90-115 desibel. Lunglai, sedih,
dan kecewa berkecamuk menjadi satu dalam dada. Mengapa harus dia yang menerima ini??? Banyak
sekali pertentangan dan pertanyaan yang terbersit dalam pikiran kami kala itu.
Dokter THT kala itu menyarankan untuk operasi pemasangan implan. Dengan keterbatasan akan segi
pengetahuan dan finansial, maka pilihan operasi implan itupun kami pendam dalam-dalam. Tak terbesit
bagi kami bagaimana caranya mendapatkan modal untuk bisa membeli alat implan. Alhamdulillah
Tuhan pun memberikan rezeki, alat bantu dengar, adalah salah satu alat yang mampu mengakomodir
kebutuhan mendengar Rania. Dari segi rupiah, alat bantu dengar lebih ekonomis dibanding alat implan.
Kami pun berusaha membeli alat bantu dengar yang sesuai dengan kebutuhan pendengaran Rania.
Tumbuh dimulai ketika manusia mulai menerima kelemahan yang ia miliki.
-Jean Vanier Perjalanan mendengar pun dimulai, saat usia Rania menginjak 2,5 tahun dimana balita pada umum nya
banyak memproduksi kata bahkan susunan kalimat, namun tidak hal nya dengan Rania. Disitu kami
memutuskan untuk mengikuti beberapa sesi terapi wicara. Dua tahun berlalu, saat usia rania menginjak
4,5 tahun, tepatnya pada tahun 2018 terapis wicara kami menyarankan Rania untuk mengikuti program
AVT (audio verbal therapy) di RSAL dr. Ramelan Surabaya.
Di RSAL dr. Ramelan tepatnya di TOA Jala Puspa (Taman Observasi Anak, Pusat Penanganan Gangguan Dengar Bayi-Anak)
kami melabuhkan pilihan untuk memperbaiki kosakata, kemampuan mendengar, kemampuan
berbahasa dan menyusun kalimat. Di T.O.A Jala Puspa RSAL dr Ramelan kami diminta untuk merefresh hasil
tes dengan pemeriksaan ASSR (Auditory Steady State Response) untuk menegakkan diagnosa gangguan
pendengaran Rania, tepat saja hasil tes ASSR (Auditory Steady State Response) yang dilakukan di
RSAL dr. Ramelan Surabaya dengan tes BERA (Brainstem Evoked response Audiometry) di RSUD
Dr. Sutomo 2,5 tahun lalu, hasilnya pun sama, ambang pendengaran Rania berada di skala 90-115 dB.
Kami dianjurkan untuk setting alat ulang.

Alhamdulillah kami diterima dengan baik di T.O.A Jala Puspa, semua tim, baik itu tim audiologi, tim
terapis dan tim medis, semua sangat terbuka dan membantu kami para orang tua dengan anak gangguan
pendengaran untuk terus semangat, membersamai anak-anak menuju kemampuan mendengar dan
berbicara yang mumpuni.
Tak terasa 6 tahun (2018 hingga 2024) kami belajar, bersama dengan T.O.A Jala Puspa. Rania
digembleng kemampuan mendengar dan berbicara dengan tim terapis (Bu Rovi, Bu Latifah, Pak Adi,
Bu Ovina) dengan penuh dedikasi. Dokter Sulantari sang punggawa berdirinya T.O.A Jala Puspa tak
henti-hentinya mengobarkan semangat untuk terus menggenjot kemampuan mendengar dan bicara pada putri spesial kami.
Semangat yang terus di gelorakan oleh dokter Sulantari ini kami tuangkan dengan cara menggali
potensi bakat dan minat anak. Puji syukur Rania memiliki ketertarikan pada dunia seni. Salah satu seni
yang ia tekuni hingga saat ini adalah menggambar, melukis, menari dan modeling. Ketertarikan nya
dalam menggambar membuat ia percaya diri dengan kemampuan nya. Beberapa kali ia diminta sekolah
untuk mengikuti perlombaan mengambar, melukis baik antar wilayah maupun tingkat kota.
Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang
basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh
Mahfuzh) Qs. Al An’am : 59.
Nur Habib, mengabarkan.