Ini dia Pembicaraan Pra MLBNU Digelar di Ponpes Sidosermo Surabaya Secara Hybrid

 

Akhirnya Pra MLB NU diketahui digelar do Pondok  Pesantren Sidosermo Surabays pada Selasa, 17 Desember 2024 tadi. Apa yang dibicarakan ya. Berikut ini laporan Drs. Husnu Mufid, M.PdI Pemred menaramadinah.com:

Acara Pra MLB NU dikemas dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD), bertajuk  ‘Evaluasi Kinerja 3 Tahun PBNU Masa Khidmat 2022-2027.

Acara tersebut digelar secara hybrid atau online. Tidak bertahap  muka secara langsung.  Diikuti hampir seluruh perwakilan PWNU se-Indonesia.

Ketua Panitia Pra MLB, Kiai Mas Maftuh, mengatakan, cukup banya yang dibahas dari eksplorasi fakta-fakta masalah NU di berbagai daerah,  pemikiran dan pendapat dari nara sumber dan peserta Focus Group Discussion (FGD) Pra MLB NU.

Di Pra MLB NU itu membicarskan perselisihan, perpecahan, saling curiga dan saling menjatuhkan antar kader NU, baik di  struktur PBNU maupun NU Kulturan. Hal ini sangat mengkhawatirkan

Kondisi ini kata beliaunya,  tidak bisa dianggap wajar. Karena  sekarang kadar perselisihan, perpecahan, saling curiga dan saling menjatuhkan jauh lebih meningkat dan meluas, bahkan hingga  ditingkat majelis wakil cabang (MWC) dan Ranting.

FGD membicarakan juga,  apa yang dilakukan PBNU saat ini kontra produktif dengan arah serta amanat Muktamar ke-34 NU di Lampung. Pendalaman terhadap kondisi itu, merupakan indikasi  hilangnya nilai utama NU didalam jiwa dan kepribadian pemimpin dan jajaran PBNU.

“Yakni, cinta, kasih sayang, rukun, bersatu dan dengan pribadi unggul (jiwa-raga). Merupakan  perintah, nasehat sekaligus wasiat dari Hadratussyeikh KH M. Hasyim Asy’ari dalam  mukadimah Qonun Asasi NU,” ujar  KH Mas Maftuh.

Dijelaskan pula, FGD digelar untuk mengevaluasi kinerja PBNU di  Muktamar ke-34 NU di Lampung terhadap 6 (enam) amanat keputusan atau tanggung jawab sebagai indikatornya.

Antara lain : konsistensi kinerja terhadap Qonun Asasi, AD-ART,  Khittah NU, Visi-Misi dan Tujuan Program, Arah Kebijakan NU 100 Tahun ke-2, dan Arah Program 2021-2026 / 2022-2027.

“Terhadap enam indikator kinerja PBNU tersebut, peserta FGD menilai kinerja PBNU berada di luar garis yang ditentukan,  dikhawatirkan menyebabkan NU kehilangan Jiwa dan Kepribadiannya ,”pungkasnya.