Hardopusoro adalah salah satu aliran kebatinan berbasis budaya Jawa yang memberikan ajaran kasunyatan dan kasampurnaan berdasarkan kawruh ngelmu. Aliran kepercayaan kejawen di desa ini berkembang pesat di era tahun 80-an. Hardopusoro adalah suatu ajaran mukso, kata jawa mukso berasal dari bahasa sansekerta: moksha yang berarti lepas atau bebas. Orang jawa mengartikannya sebagai luar soko bandhaning donya kalis sakabehing penandhang, artinya lepas dari belenggu dunia ramai ini terhindar dari segala penderitaan. Suatu pembebasan spiritual, bebas dari belenggu wadag dan semua hawa nafsunya. Manusia menghendaki dirinya bebas, kebebasan menyeluruh dari bermacam-macam batasan yang menekan dengan ketat pada dirinya di dunia ramai ini.
Aliran kepercayaan ini mendapat tempat di hati masyarakat, terbukti penganut (jamaah) dari Hardopusoro tersebar di seluruh negeri Indonesia ini. Semua pemahaman itu menuju ke satu titik, dianalogikan seperti piramid yang ujungnya adalah Tuhan atau bahasa anda Sang Hyang Widhi. Memang ajaran Jawa ada yang sangat universal dan setahu saya yang terkenal dan tertua itu adalah Hardopusoro yang berasal dari Purworejo, dulunya dirintis oleh Raden Mas Sumowicitro, seorang Teosof yang mengajarkan tentang kawruh yang ternyata setelah dikaji adalah sangat universal.
Sebenarnya, ajaran ini tidak berbeda dengan yang diajarkan dalam agam Islam, esensinya saja yang barangkali ada perbedaan, namun eksistensi itu sendiri dimana-mana sama yakni mencari sebuah kebenaran sejati yang hanya satu, dan terdapat zat-nya di dalam diri kita.
Totok Budiantoro
Koresponden MM.com