Jember, 14 November 2024-Universitas Jember (UNEJ) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas akademik dengan mengukuhkan tujuh guru besar baru dalam upacara yang digelar di Auditorium Kampus Tegalboto (13/11/2024). Dalam acara pengukuhan yang dihadiri oleh Ketua Senat UNEJ bersama Rektor, para profesor ini diharapkan menjadi ujung tombak kemajuan pendidikan tinggi di tanah air. Rektor UNEJ menegaskan bahwa peran profesor sangat vital sebagai pemberi pemikiran dan solusi untuk permasalahan masyarakat melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Ada momen inspiratif dalam pengukuhan kali ini, di mana dua dari tujuh guru besar baru yang dikukuhkan ternyata memiliki pasangan yang juga merupakan guru besar di kampus yang sama. Mereka adalah Prof. Dr. Ika Barokah Suryaningsih, S.E., M.M., CMA., CRP., CPIA., CHRM., QIA., dan Prof. Dwi Wahyuni, M.Kes. Kedua sosok ini tidak hanya membuktikan dedikasi dalam bidang akademik, tetapi juga menunjukkan bahwa dukungan pasangan yang memiliki pemahaman dan misi yang sama adalah kunci meraih keberhasilan.
Prof. Ika Barokah Suryaningsih dan suaminya, Prof. Dr. Sumani, S.E., M.Si., CRA., yang juga merupakan guru besar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), telah bersama-sama menjalani karier di dunia pendidikan dan akademik. Menjadi seorang guru besar dengan pasangan yang memiliki latar belakang sama memberikan motivasi dan kekuatan lebih dalam menghadapi tantangan di dunia akademik.
“Dukungan suami saya, yang lebih dulu menjadi guru besar, sangat berarti bagi saya. Kami berbagi peran, baik di rumah maupun dalam karier, sehingga saya bisa fokus pada penelitian dan pengabdian masyarakat yang menjadi bagian dari tanggung jawab saya sebagai dosen,” ujarnya. Mereka berdua selalu berbagi tanggung jawab rumah tangga dan saling mendukung pencapaian masing-masing, sebuah kolaborasi yang menjadi dasar keberhasilan mereka.
Prof. Ika juga mengungkapkan, nilai-nilai ketekunan dan prinsip kesetaraan selalu menjadi pegangan mereka, “Kami selalu percaya bahwa pendidikan adalah perjalanan yang harus ditempuh bersama, dan kami berdua sepakat bahwa peran kami sebagai tenaga pendidik harus didasari komitmen untuk terus belajar dan berkembang,” tambahnya.
Lebih lanjut, Prof. Ika yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Pengawas Internal (SPI) UNEJ ini menjelaskan meskipun ada tugas tambahan sebagai Ketua SPI dirinya masih dapat terus untuk produktif dalam penelitian dan pengabdian serta menyusun buku. Hal ini dapat terjalin dengan adanya kolaborasi bersama kolega di kelompok riset, serta dosen di perguruan tinggi lain baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Di sisi lain, Prof. Dwi Wahyuni, guru besar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), juga merasakan manfaat dari memiliki pasangan yang sejalan dalam dunia akademik. Suaminya, Prof. Dr. Joko Waluyo, M.Si. yang juga seorang guru besar di FKIP UNEJ, kerap mendukung istrinya dalam menyelesaikan penelitian dan kegiatan pengabdian. Keduanya saling melengkapi dan berbagi wawasan, serta tetap menjaga keseimbangan antara karier dan kehidupan keluarga.
“Meski jadwal kami sama-sama padat, kami tetap bisa membagi waktu dengan baik dan saling mendukung. Setiap pencapaian adalah hasil dari kerja keras bersama, termasuk peran dari anak-anak yang sangat memahami tugas kami sebagai pendidik,” katanya. Ia menekankan bahwa anak-anak mereka paham dengan kesibukan orang tuanya dan bahkan ikut terdorong untuk meraih prestasi sendiri.
Selain dukungan dari pasangan, Prof. Ika dan Prof. Dwi sepakat bahwa keluarga adalah pondasi yang memberikan kekuatan untuk terus berkarya di dunia akademik. Keduanya merasa sangat terbantu oleh pengertian dan dukungan keluarga dalam mencapai cita-cita akademik tertinggi mereka.
Sebagai penutup, kedua guru besar ini membagikan pandangan dan tips untuk mencapai gelar akademik tertinggi, “Menjadi seorang guru besar membutuhkan konsistensi, dedikasi, dan ketekunan. Prosesnya panjang dan tidak mudah, sehingga penting untuk tetap menjaga motivasi serta terbuka untuk belajar dari berbagai pengalaman. Kami juga selalu percaya bahwa dukungan dari pasangan dan kolega sangat penting untuk mencapai keberhasilan ini,” ujar keduanya.
Pengukuhan ini tidak hanya menjadi momen bahagia bagi Prof. Dr. Ika Barokah Suryaningsih, S.E., M.M., CMA., CRP., CPIA., CHRM., QIA., dan Prof. Dwi Wahyuni, M.Kes., namun juga menjadi inspirasi bagi para akademisi lainnya. Kedua pasangan guru besar ini menunjukkan bahwa kesibukan dalam tanggung jawab masing-masing sebagai seorang akademisi tidak menjadi halangan untuk terus berkembang dan mencapai prestasi, sekaligus menjadi contoh nyata bahwa pendidikan adalah misi yang dapat diraih dengan dukungan penuh dari keluarga dan lingkungan sekitar. (dil/is)