menaramadinah.com-Denpasar – Bali.-Bertempat di Gedung Serba Guna NU Denpasar, Seminar Ilmiah Sejarah Perjuangan Ulama Nusantara ( 24-10-2024 ) berlangsung sukses dan meriah.Seminar yang diisi oleh Pemateri KH.Imaduddin Utsman Al Bantani,KH Alawi Nurul Alam Al Bantani dan Tubagus Mogi Nurfadil mampu menyedot perhatian dan atensi Warga NU Kota Denpasar Bali.Selain dihadiri oleh Ratusan Warga NU Kota Denpasar, Acara turut dihadiri oleh Rais Syuriah NU Bali KH Nurhadi Alhafidz yang juga Pengasuh Pesantren Raudhatul Huffadz Kabupaten Tabanan dan Jajaran Pengurus NU Kota Denpasar.Turut hadir pula Penglingsir Puri Grenceng Denpasar Bali.
Paparan Awal disampaikan oleh Tubagus Mogi Nurfadil.Dalam Paparannya,Ia banyak menyitir perihal pendistorsian Sejarah Nasab Walisongo.Menurutnya,Nasab Walisongo sama sekali tidaklah tersambung dengan Nasab Baalawi.Tubagus mengutip beberapa manuskrip kuno seperti Serat Walisana yang didalamnya justru menolak ketersambungan Walisongo dengan Baalawi.
Paparan Kedua disampaikan oleh KH Alawi Nurul Alam Al Bantani.Ulama asal Kota Kembang Bandung yang dikenal Alim dalam disiplin ilmu Hadits ini dalam kajiannya menolak pengakuan atau klaim sepihak Kaum Baalawi yang kerap mengaku sebagai Dzurriyat Nabi.Dari Ratusan atau bahkan Ribuan Hadits yang menjadi konsen utama kajiannya,Pengakuan Baalawi sebagai Dzurriyat Nabi ini jelas tertolak atau dalam bahasa yang berapi api, Beliau menyatakan bahwa klaim Baalawi tersebut adalah klaim yang Sesat dan menyesatkan.
Paparan Terakhir dan paling ditunggu tunggu oleh Para Peserta adalah Paparan yang disampaikan oleh KH Imaduddin Utsman Al Bantani.Dari Awal Paparan hingga akhir memancing riuh para peserta.Suara KH Imaduddin yang berapi api turut menjadi pemantik semangat peserta.Disiplin Ilmu Nasab yang Ia kuasai, dijelaskan dengan gamblang dan lugas olehnya terkait kebohongan Kaum Baalawi yang selama ini mengaku Nasab mereka tersambung pada Baginda Nabi.Menurut KH Imaduddin, Klaim Baalawi atau Para Habib jelas adalah klaim yang amat sangat sesat dan penuh kebohongan.Ubaidillah yang menjadi pokok utama dari Nasab Baalawi adalah Nama Palsu dan Fiktif.Ubaidillah ini yang ( Konon ) menurut keyakinan Baalawi tersambung Nasabnya pada Baginda Nabi melalui jalur Ahmad Bin Isa, tidaklah patut diterima dan wajib ditolak karena berdasarkan Kajian Ilmu Nasab dan juga Sejarah, Ahmad Bin Isa tidak punya Putra bernama Ubaidillah.Ahmad Bin Isa berdasar Catatan Sejarah diketahui Hanya berputar Tiga dan sama sekali tidak ditemukan bukti ada catatan sejarah yang menulis Ahmad Bin Isa mempunyai Putra bernama Ubaidillah.
Kejadian menarik terjadi ketika usai acara.Ratusan Buku karya KH Alawi Nurul Alam Al Bantani ludes dan diborong dan dibagikan kepada Peserta.Menurut Bapak Saiful Purwito, Tokoh Masyarakat Muslim Kota Denpasar,Apa yang Ia lakukan dengan membeli Semua Buku Karya KH Alawi Nurul Alam Al Bantani adalah Ikhtiarnya untuk turut serta menjaga sejarah Nusantara.Masyarakat terutama umat Islam khususnya di Pulau Dewata Bali wajib disadarkan bahwa upaya sistematis untuk memalsukan Sejarah Bangsa ini terutama yang dilakukan oleh Kaum Baalawi wajib dilawan.Umat terutama harus diberikan pemahaman bahwa Klaim Baalawi sebagai Dzurriyat Nabi adalah klaim yang batil dan klaim ini pula yang menjadi pemicu dari lahirnya perilaku sesat menyesatkan yang justru malah merusak kemuliaan Baginda Nabi.
Terimakasih Bali….
( Laporan Arif Pojok Baca Nahdliyyin)