Oleh : Irno Budi Kiswoyo
Wartawan adalah profesi yang terhormat, pekerja sosial, mandiri, namun di tuntut bekerja keras dan profesional, namun juga penuh resiko.Tak jarang kawan – kawan wartawan yang benturan langsung dengan hukum,akibat karya tulisnya menyinggung hati para pelaku kejahatan atau oknum yang tidak suka keberadaan wartawan.
Wartawan juga merupakan penegak hukum yang bertugas meluruskan kondisi yang membelok, mengembalikan yang menyimpang, mengawal dan mengawasi prosesnya dari hulu hingga hilir,tanpa pandang bulu dari seluruh lini baik kehidupan sosial masyarakat, instansi bahkan lingkungan Pemerintah dengan berpedoman pada Undang – Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik.
Dalam dunia jurnalis di Indonesia begitu banyak tantangan yang harus dihadapi, kondisi ekonomi, ketimpangan, kehidupan yang serba sulit juga situasi yang tidak berpihak. Namun ada saja yang terjadi, tidak sedikit wartawan yang di pandang sebelah mata oleh sekelompok orang, instansi maupun lembaga, karena di anggap tidak memberikan efek positif baginya bahkan justru merugikan sepak terjangnya.
Bagi kaum korup, kaum pungli, kaum srobot juga para cukong tidak menginginkan adanya wartawan di sekitar dia, oleh sebab itu tidak sedikit wartawan yang mendapat ancaman, intimidasi bahkan penganiayaan fisik, hal ini sangat miris dan setiap saat mengancam jiwa wartawan yang seharusnya memiliki kebebasan luas.
Wartawan bukanlah momok yang harus di takuti, wartawan bukanlah sosok sadis yang menyeramkan, tapi wartawan adalah sahabat kita, saudara kita yang secara sosial, sukarela membantu dan mengawal serta memberikan informasi – informasi penting juga mengedukasi bagi masyarakat, instansi maupun Pemerintah, oleh karena itu Asosiasi Wartawan Internasional ( ASWIN ) hadir di tengah – tengah Masyarakat,untuk bersama – sama bersinergi membangun Sumber Daya Manusia yang unggul dan bermartabat serta memberikan sajian – sajian informasi, hasil karya yang bermanfaat sehingga memberikan dampak positif bagi Pemerintah maupun masyarakat Indonesia.
Asosiasi Wartawan Internasional ( ASWIN ) hadir untuk Negeri, membangun Sumber Daya Manusia yang unggul dan bermartabat serta mengedepankan moral dan etika, oleh sebab itu ASWIN hadir di tengah – tengah masyarakat untuk membuat perubahan yang lebih baik sehingga menjadikan wartawan bagian dari pembangunan dan perkembangan sosial masyarakat serta mampu mengikuti perkembangan jaman.
Indonesia tidak lepas dari persaingan negara – negara tetangga, baik tehnologi, perniagaan, industri maupun Sumber Daya Manusia oleh sebab itu Wartawan Indonesia juga harus lebih maju dan memiliki daya saing, sehingga dapat mengimbangi dan bersinergi dengan wartawan – wartawan dari negara – negara tetangga.
Survey yang di lakukan oleh tim Asosiasi Wartawan Internasional ( ASWIN ) perlu adanya wartawan Indonesia yang dapat bertugas tidak hanya di indonesia sendiri,tapi juga bisa bertugas menjalankan misi dan liputan di luar negeri.
Perlu di ketahui, banyak hal yang menjadi sorotan tim ASWIN, di antaranya adalah :
1. Indonesia menyelenggarakan ibadah haji dan Umrah.
2. Indonesia memiliki hubungan perniagaan dengan luar negeri
3. Indonesia juga memiliki banyak perusahaan PJTKI
4. Indonesia juga mengadakan pertukaran pelajar.
5. Indonesia juga banyak memiliki atlet yang berlaga di luar negeri
6. Dan lain sebagainya.
Dengan adanya hal tersebut maka Asosiasi Wartawan Internasional ( ASWIN ) bekerja sama dengan Quantum HRM Internasional,sebuah Lembaga Sertifikasi Person ( LSP ) yang telah terakreditasi Komite Akreditasi Nasional ( KAN ) berbasis SNI ISO/IEC 17024:2012 dengan nomor akreditasi LSP-008-IDN dan Lembaga Sertifikasi ( LSP ) yang terakreditasi oleh International Accreditation Forum ( IAF ) Multilateral Recognition, untuk mengadakan pelatihan sekaligus sertifikasi wartawan secara Nasional maupn Internasional.
Dengan mengikuti pelatihan di ASWIN, Wartawan Indonesia mampu meningkatkan kualitas diri, memperluas wawasan, dengan mengikuti sertifikasi maka wartawan indonesia memiliki harga diri serta tidak akan di pandang sebelah mata, sehingga mampu menghadapi tantangan jaman yang semakin kompleks dan mampu berkiprah di kancah Internasional.*
Jakarta,12 Oktober 2024